OPEC Proyeksikan Harga Minyak akan Stabil

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Counteris/OPEC) memproyeksikan harga minyak dunia akan terus stabil pada 2018. Data yang dikutip Antara di Jakarta, pada laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kamis (1/3) OPEC berhasil memangkas produksi minyak bumi hingga 1,8 juta barel per hari (bph) sejak tahun 2016.

Upaya ini dilakukan demi mengatasi kelebihaan pasokan minyak mengakibatkan anjloknya harga minyak dunia sejak tahun 2014. Dampak dari pemangkasan tersebut, mampu mengerek kembali harga minyak dunia di kisaran 70 dolar AS per barel. Pimpinan OPEC Suhail al-Mazrouein menyatakan kestabilan harga ini dipicu oleh tingkat kepatuhan para anggota OPEC. Hingga bulan Januari 2018 lalu, tercatat tingkat kepatuhan atas pemangkasan produksi mencapai 133 persen.

Di samping itu, OPEC juga terus menguatkan kerja sama dengan negara-negara penghasil minyak di luar OPEC untuk menjaga harga dan pangsa pasar minyak dunia. OPEC memproyeksikan permintaan minyak dunia akan terus mengalami peningkatan di beberapa tahun mendatang. "Kami butuh menambah 15 juta bph untuk memenuhi kebutuhan pada tahun 2040 nanti," ujar Suhail.

Hingga pukul 03.35 GTA, harga minyak dunia West Texas Intermediate (WTI) berada pada level 63,31 dolar AS per barel. Sementara harga minyak Brent pada harga 66,63 dolar AS per barel. Untuk diketahui, harga minyak dunia merupakan salah satu faktor dalam merumuskan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Oil Price/ICP) yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM c.q Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi setiap minggu pertama bulan berikutnya.

Sebagaimana diketahui, asumsi harga ICP dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 ditetapkan sebesar 48 dolar per barel. Harga ICP Januari 2018 mencapai 65,59 dolar AS per barel dan harga ICP rata-rata 2017 mencapai 51,19 dolar AS per barel.

Sementara itu, produksi minyak mentah AS memecahkan rekor produksi 47 tahun pada November, dan mundur sedikit pada Desember, Departemen Energi AS mengatakan pada hari Rabu (28/2), karena produksi minyak dari serpih terus meningkatkan pola pasokan global. Produksi minyak naik menjadi 10,057 juta barel per hari (bph) pada November tahun lalu, sebuah revisi dari perkiraan sebelumnya, kata Badan Informasi Energi AS (EIA). Produksi Desember turun 108.000 barel per hari menjadi 9,949 juta barel per hari, katanya.

Angka November melampaui 10,044 juta barel yang diproduksi setiap hari pada November 1970. Produksi telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, karena "booming" minyak serpih (shale oil), mendorong Amerika Serikat melampaui Arab Saudi di antara produsen-produsen utama. Hanya Rusia yang sekarang memiliki produksi minyak harian lebih besar.

Rekor produksi baru mungkin tidak akan bertahan lama. Pemerintah AS meramalkan produksinya akan mencapai 11 juta barel per hari paling lambat akhir tahun ini. "Kami memiliki lebih banyak minyak untuk diproduksi dan kami akan melewati ambang batas 11 juta barel per hari lebih cepat dari yang diperkirakan," kata Phillip Streible, analis pasar senior di RJO Futures di Chicago.

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…