Kabupaten Sukabumi - Akibat Hujan, Petani Rugi Ratusan Juta

Sukabumi - Akibat guyuran hujan dalam sepekan terakhir ini, sebanyak 57 hektar sawah di Desa Citepus Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, terancam puso (gagal panen) akibat serangan hama wereng. Petani diperkirakan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Data dari pihak aparat Desa setempat menyebutkan, dari sekitar 57 hektar itu, sebanyak 17,3 hektar, dinyatakan puso. Hingga kini, penanganan dari pihak dinas pertanian belum ada.

Sejumlah petani yang berhasil ditemui NERACA mengaku telah berupaya mengantisipasi serangan hama wereng dengan cara menyemprotkan obat-obatan pestisida. “Ternyata obat-obatan ini tak mempan mengusir hama. Malah batang padi pun ikut mati”, terang Herman (36), yang mengaku mengalami rugi sekitar Rp13 juta untuk modal menanam padi seluas 1,2 hektar.

Herman berharap pemerintah Kabupaten Sukabumi cepat turun tangan, dan memberikan bantuan keapda para petani yang mengalami puso. “Modal yang kami keluarkan besar. Kami harapkan Pemklab Sukabumi mengerti akan kesulitan kami”, keluh dia.

Sementara Ketua Kelompok Mulya Tani 1 Desa Citepus, Adang, menerangkan, serangan hama itu terjadi di saat padi sedang merekah. Dia menduga serangan hama itu akibat cuaca ekstrim. “Mungkin hama ini datang akibat cuaca ektstrim saat angin besar menerpa wilayah ini”, jelas dia.

Biasanya saat perganitian musim, tambah Adang, jarang terjadi serangan hama. “Kejadian ini di luar dugaan para petani. Hingga saat ini di bawah kelompok tani yang saya pimpin sudah 10 petani yang melaporkan mengalami serangan hama wereng. Mereka mengalami kerugian yang tidak kecil”, ungkap dia.

Diprediksikan, akibat serangan hama ini, produksi padi dari wilayah tersebut tidak bisa diharapkan. Padahal, setiap musim panen, kata Adang, petani menyumbangkan sedikitnya 50 ton gabah padi. “Khusus dari desa Sitepus mungkin sumbangsih padi tidak ada pada musim panen ini. Ini tentunya berat bagi petani”, tukas Adang.

Sedangkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi  Ir Ajat Sudrajat, tidak berhasil dikonfirmasi wartawan. Bahkan, ketika pesawat selulernya dihubungi, handphone orang nomor satu di Dinas Pertanian itu, sedang tidak aktif. (rony)

BERITA TERKAIT

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…