Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta tengah menyiapkan tanah dengan luas 30 hektar yang berada di Tanjungsari, Bogor, Jawa Barat. Menurut Rektor UPN Veteran Jakarta Eddy S Siradj, tanah tersebut nantinya akan digunakan untuk pengembangan UPN. “Kita mempunyai lokasi tanah yang berada di Bogor dengan luas sekitar 30 hektar. Sekarang ini masih dalam proses setrifikasi dan tahun ini ditargetkan dalam tahap penyelesaian untuk pembebasan,” ucapnya saat membuka acara Dies Natalis ke 25 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN Veteran Jakarta, Kamis (1/3).

Menurut Eddy, nantinya kampus baru tersebut bisa mulai dioperasikan pada 2020. Bagi Eddy, perpindahan kampus dari lokasi lama ke lokasi baru telah lebih dulu sukses dilakukan oleh beberapa universitas seperti Universitas Indonesia (UI) dari Salemba ke Depok, lalu ada Universitas Padjajaran ke Jatinangor. “Selain itu, lokasi di bogor juga tak terlalu jauh dari Meikarta, Tol Bogor dan Puncak sehingga aksesnya cukup terjangkau,” katanya.

UPN Veteran Jakarta telah resmi menjadi negeri sejak 3 tahun lalu sehingga tahun ini memasuki tahun ke 4 UPN menjadi kampus negeri. Namun begitu, Eddy menyayangkan UPN belum juga mendapatkan anggaran sarana dan prasaran dari Kemenristek Dikti. “Padahal Indonesia dikenal sebagai negara ring of fire yang mana sangat rentan akan bencana. Akan tetapi kita akan tetap melakukan perubahan dan perbaikan meskipun dalam keadaan terbatas,” jelasnya.

Di kampusnya yang sekarang berlokasi di Pondok Labu, Jakarta ini, UPN mempunyai tanah seluas 2,5 hektar sementara mahasiswa yang menuntut ilmu di UPN sampai 8.000 mahasiswa. “Artinya kalau dibagi maka satu mahasiswa itu mempunyai ruang 1,2 meter, katanya.