Laba Bank Mega Tumbuh 12,26%

 

 

 

NERACA

 

Jakarta – PT Bank Mega Tbk berhasil membukukan laba sebesar Rp1,3 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 12,26% dibandingkan dengan periode yang sama di 2016 sebesar Rp1,16 triliun. Menurut Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib, kenaikan laba tersebut dikontribusikan oleh pendapatan bunga bersih yang mengalami kenaikan sebesar 0,60% dari Rp3,49 triliun pada akhir 2016 menjadi Rp3,51 triliun pada akhir Desember 2017. Sementara itu, pendapatan bersih juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 9,08% dari Rp1,47 triliun menjadi Rp1,6 triliun. 

Laba tersebut, kata Kostaman, akan digunakan untuk dana cadangan, deviden dan saldo laba. “Ada sebagian yang disisihkan untuk dana cadangan, kemudian dari Rp1,3 triliun tersebut akan dialokasikan 50% untuk pembagian deviden kepada pemegang saham dan 50% nya lagi dibukukan sebagai saldo laba,” ungkap Kostaman, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) Tahunan di Jakarta, Rabu (28/2).

Dalam penyaluran kredit sepanjang tahun lalu, Bank Mega mencatat sebesar Rp35,22 triliun atau mengalami pertumbuhan 24,56% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di 2016 sebesar Rp28,28 triliun. Sementara berbicara perhimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh 19,99%, dari Rp51,07 triliun di 2016 menjadi Rp61,28 triliun. Pertumbuhan DPK tersebut paling besar disumbangkan oleh giro yang tumbuh 42,45% menjadi Rp7,93 triliun, disusul deposito yang tumbuh 21,85% menjadi Rp42,42 triliun. Sedangkan tabungan tumbuh 2,24% menjadi Rp10,93 triliun di 2017.

Berbicara proyeksi, Bank Mega optimis tahun depan masih dapat membukukan kinerja positif. Selain didukung kondisi perekonomian yang terus tumbuh, tahun ini harga komoditas juga terus membaik. Melihat hal itu, manajemen Bank Mega menargetkan penyaluran kredit tahun ini meningkat 16,7 persen menjadi Rp41,1 triliun dibanding Rp35,22 triliun pada 2017. Sedangkan, aset perseroan diprediksi meningkat menjadi Rp90,1 triliun dari tahun lalu sebesar Rp82,30 triliun. “Untuk DPK diperkirakan tahun ini naik dari Rp61,28 triliun pada 2017 menjadi Rp67,4 triliun di tahun 2018,” jelasnya. 

Disamping membahas soal kinerja Bank Mega yang terbilang cukup baik, RUPS Luar Biasa juga merubah sususan pengurus seperti Komisaris Utama Bank Mega akan dihuni oleh Chairul Tanjung, Komisaris Independen terdapat nama Aviliani, lalu Bank Mega juga mengangkat Guntur Triyudianto sebagai jajaran direksi perusahaan.

 

BERITA TERKAIT

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…