Pelaku UMKM Lebak Diminta Gunakan Pemasaran "Online"

Pelaku UMKM Lebak Diminta Gunakan Pemasaran "Online"

NERACA

Lebak - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Lebak, Banten, diminta mengembangkan pemasaran menggunakan teknologi internet secara "online".

Kepala Dinas UKM dan Koperasi Kabupaten Lebak Babay Imroni mengatakan, pemasaran melalui online sangat prospektif untuk meningkatkan pendapatan pelaku UMKM. Para pelaku usaha bisa menggunakan teknologi digital agar produk UMKM laku dijual di pasaran.

Pemerintah daerah menjalin kerja sama dengan PT Telkom guna mendukung pemasaran produk UMKM secara online. Pemasaran secara online itu cukup dikenal masyarakat luas baik di tanah air maupun mancanegara. Kecanggihan penggunaan teknologi digitalisasi internet itu bisa langsung diakses melalui online dengan website warung bisnis.com.

Potensi UMKM di Kabupaten Lebak cukup berkembang, di antaranya kerajinan gula aren, dompet, tas, emping, kerajinan bambu, anyaman pandan, batik, abon ikan, sale pisang, batu fosil, permata kalimaya, dan kuliner makanan tradisional."Kami yakin pemasaran melalui online sangat membantu pendapatan pelaku UMKM," kata dia di Lebak, sebagaimana dikutip Antara, kemarin.

Menurut dia, selama ini pelaku UMKM banyak mengalami kesulitan pemasaraan. Karena itu, pemasaran digitalisasi secara online tentu bisa membantu para pelaku UMKM agar produknya laku keras. Selain itu juga pemasaran digitalisasi tersebut menguntungkan bagi pelaku UMKM karena mereka menjual aneka produk hanya gabung dengan website warung bisnis.com juga belanja.com.

"Saya kira pemasaran secara online sangat tepat di era globalisasi juga kecanggihan teknologi sehingga dapat membantu pemasaran produk UMKM," ujar dia.

Memed (45) seorang pelaku UMKM di Kabupaten Lebak mengakui dirinya sejak dua bulan terakhir menjual produk dompet dan tas melalui penggunaan teknologi internet secara online juga media sosial, seperti facebook, istagram, WA dan BBM. Bahkan, permintaan konsumen datang dari berbagai daerah di tanah air."Kami bisa menghasilkan omzet sekitar Rp25 juta per bulan," kata dia.

Arwana (45) seorang perajin tenun Baduy mengaku dirinya kini merasa lega setelah bisa mengoperasikan program aplikasi internet sehingga bisa memosting produk-produk Baduy pada media online itu. Produk kerajinan Baduy yang diposting itu antara lain kain tenun, tas koja, lomar, gula aren, selendang, dan aneka souvenir yang menggunakan bahan baku batok kelapa."Kami optimistis produk Baduy bisa dikenal masyarakat luar karena bisa diakses secara online," kata dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…