Saham BOSS Masuk Pengawasan BEI

NERACA

Jakarta – Lantaran telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) di luar kebiasaan atau unusual market aktivitity, kini pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengawasi saham BOSS. Hal itu tercantum dalam surat nomor Peng-UMA-0016/BEI.WAS/02-2018.

BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, informasi terakhir yang dipublikasikan oleh emiten adalah informasi pada tanggal 14 Februari 2018 terkait pencatatan saham. Sehubungan dengan adanya UMA tersebut, BEI saat ini sedang mengamati perkembangan pola transaksi saham ini. “Oleh karena itu, investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa,” kata Lidia M. Panjaitan, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI.

Selain itu, investor juga harus mencermati kinerja perusahaan, mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan. Terutama apabila rencana tersebut belum mendapat persetujuan RUPS. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum mengambil keputusan investasi. “Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal,” lanjutnya.

BOSS merupakan perusahaan tambang batu bara yang belum lama ini mencatatkan saham perdananya di pasar modal. Perseroan menyampaikan optimistis pendapatan tahun ini bisa meningkat tiga kali lipat dibanding tahun lalu. “Kami yakin pendapatan tahun 2018 bisa mencapai US$ 60 juta,"kata Direktur Utama BOSS, Freddy Tedjasasmita.

Hal tersebut, lanjutnya didasarkan harga batubara yang sedang dalam tren bullish serta produksi batubara yang diprediksi meningkat tahun ini, bisa mendukung pencapaian target tahun ini. Disebutkannya, jumlah tersebut tiga kali lipat lebih besar dibanding pendapatan BOSS pada 2017 lalu yakni US$ 20 juta. Faktor lain yang menjadi keyakinan pendapatan meningkat, selain harga yang positif juga hasil produksi batubara perusahaan yang berkualitas tinggi memungkinkan BOSS untuk menjual batubara dengan harga yang lebih tinggi dibanding harga patokan global. Selain itu, BOSS menargetkan peningkatan produksi di tahun ini. "Produksi kami diperkirakan bakal meningkat menjadi 800.000 ton tahun ini dengan pembukaan konsesi tambang baru," kata Freddy.

Tahun lalu, jumlah produksi batubara BOSS mencapai 200.000 ton. Sekitar 50% dari hasil produksi tersebut diekspor ke Jepang, sementara sisanya dijual di dalam negeri. Sementara Direktur BOSS, Widodo Nurly menambahkan, perusahaan menargetkan margin laba sebesar 25% pada tahun ini. Sehingga jika dihitung, perusahaan tambang batubara ini menargetkan laba bersih bisa mencapai US$ 15 juta pada tahun ini.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…