Hingga saat ini, pamor sosis bakar masih mencorong. Di berbagai tempat gerai sosis bakar mudah dijumpai. Menu ini juga menjadi menu jajanan yang diserbu anak sekolahan.

Joko Waskito menangkap ini sebagai peluang untuk memutar uang lewat gerai Sosis N Bakso Bakar Jokowow. Telah memulai usaha sejak pertengahan 2015, ia resmi menawarkan kemitraan awal tahun 2016 yang lalu.

Saat ini sudah ada sekitar 6 mitra berlokasi di Jakarta dan Bekasi yang bekerja sama dengannya. Seperti namanya, menu utama yang ditawarkan adalah sosis dan bakso bakar yang dipadukan dengan berbagai macam rasa saus, seperti saus pedas, tomat, mayones, dan barbeque.

Harga jual masing-masing menu bervariasi, dan untuk sosis harganya mengikuti ukuran. Sosis bakar yang ukurannya paling kecil dihargai Rp 10.000, sedangkan ukuran paling besar Rp 50.000. Sementara harga seporsi bakso Rp 5.000.

Meski demikian, mitra tetap dipersilakan menentukan harga jual sendiri. "Kan tergantung lokasi usaha juga. Yang jelas margin biasanya 30% sampai 40%," tutur Joko.

Dana investasi untuk menebus kemitraan Jokowow sebesar Rp 5 juta. Dengan biaya investasi sebesar itu mitra akan mendapat bahan baku, peralatan usaha, booth yang mudah dibongkar-pasang dan pelatihan penyajian makanan. "Saya menawarkan booth portable tujuannya agar mitra bisa menjalankan usaha di berbagai tempat. Misalnya kalau sedang ada pasar malam, konser, car free day, dan sebagainya," imbuhnya.

Joko mengatakan, sistem kerjasama yang ia tawarkan adalah jual putus. Maksudnya, pusat tidak mengutip biaya royalti atau semacamnya. Hanya saja bahan baku harus dibeli di tempatnya. Ia menargetkan, dalam satu hari masing-masing mitra bisa meraup omzet sekitar Rp 400.000. Jika target tersebut terpenuhi mitra bisa mendapat laba bersih rata-rata Rp 3 juta per bulan.