Siapkan Ekspansi Anorganik - Kimia Farma Anggarkan Capex Rp 3,5 Triliun

NERACA

Jakarta – Danai ekspansi bisnis dan belanja modal, PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) tengah mencari sumber pendanaan eksternal. Hingga akhir 2018, perseroan mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp3,5 triliun dimana sebagian besar dari kebutuhan bakal diperoleh dari pinjaman. KAEF telah menganggarkan dana sebesar Rp 2 trilun untuk rencana ekspansi anorganik.

Direktur Utama KAEF Honesti Basyir mengatakan salah satu sumber pendanaannya adalah melalui penerbitan surat utang Medium Term Notes (MTN) lanjutan. Dari rencana penerbitan MTN Rp1 triliun, sejauh ini baru sebesar Rp400 miliar yang telah terealisasi pada tahun lalu. “Dana sebesar itu akan digunakan investasi pembangunan pabrik dan beberapa kebutuhan lainnya," katanya di Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut dirinya mengatakan kebutuhan capex tersebut sebagian besar dibiayai dari pinjaman, dan sisanya diperoleh dari kas internal. Salah satu sumber pendanaannya adalah melalui penerbitan surat utang Medium Term Notes (MTN) lanjutan. "Kita belum lama ini telah terbitkan MTN Rp1 triliun, sudah keluar Rp400 miliar, sisanya Rp600 miliar lagi. Itu yang akan digunakan untuk sebagian biaya capex," tuturnya.

Selain itu, perusahaan farmasi yang dikuasai mayoritas oleh negara ini memperkirakan bahwa pendapatan usaha dan laba bersihnya dapat meningkat 10 hingga 15% pada 2018. Pendapatan tahun lalu diperkirakan mencapai Rp6 triliun di tahun 2017. 

Perseroan juga mengungkapkan rencana untuk ekspansi ke luar negeri dan diantaranya menjadi pemilik 60% saham perusahaan apotek di Arab Saudi, Al Dawaa Medical Company. Disebutkan, perseroan menginvestasikan dana sebesar Rp 130 miliar untuk mengakuisisi perusahaan tersebut. Menurut Honesti Basyir, melalui akuisisi tersebut nantinya ritel outlet KAEF di Arab Saudi bisa menjangkau konsumen lokal maupun captive market berupa orang Indonesia yang sedang berada di sana. Misalnya, orang Indonesia yang sedang melaksanakan haji dan umroh. “Inginnya, kami bekerja sama dengan pengelola haji Indonesia dan Kementerian Kesehatan nantinya,” tutur Honesti.

Disamping itu, perseroan juga punya serangkaian rencana ekspansi lain untuk jangkau pasar luar negeri. Diantaranya, ada beberapa peluang kerja sama yang datang tahun ini, yakni dari Timur Tengah dan Africa. “Mereka mau ritelnya. Saya mau business to business (B2B) dulu,” kata Honesti.

PT Kimia Farma Tbk juga mencatat empat perusahaan dalam pipeline ekspansi anorganik tahun 2018. Keempat perusahaan yang akan diakuisisi tersebut berasal dari dalam negeri. Tak jauh dari bisnis inti KAEF, empat perusahaan ini masih bergerak dalam bidang farmasi dan kosmetik. Namun, manajemen belum bisa memprediksi di kuartal berapa nantinya rencana akuisisi ini akan dieksekusi.

BERITA TERKAIT

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…