Kondisi TPSA Sukabumi Tak Sanggup Tampung Sampah Lagi

Kondisi TPSA Sukabumi Tak Sanggup Tampung Sampah Lagi

NERACA

Sukabumi - Kondisi Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Kota Sukabumi tergolong rawan. Artinya, bisa dikatakan sudah tidak sanggup lagi menampung sampah."Bayangkan saja per hari sampah yang diangkut itu mencapai 165 ton, dari jumlah itu sebanyak 65 ton masuk ke bank sampah, dan sisanya masuk ke TPSA," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi Adil Budiman disela-sela kegiatan sosialisasi Program kampung Iklim (Prokilm), di salah satu Hotel Jalan Suryakencana Kota Sukabumi, Rabu ( 21/2).

Adil juga menyebutkan, faktor yang menjadi rawan sampah itu disebabkan usia TPA yang ada hanya tersisa 1,5 hektar."Lahan kita tinggal 1,5 hektar lagi, hanya menunggu waktu saja. Jadi dalam waktu antara satu dan dua tahun lagi tidak sanggup lagi untuk menampung sampah," terangnya. 

Untuk itu Adil menghimbau, agar sampah rumah tangga bisa dikurangi. Maksudnya, masyarakat harus bisa memilah mana sampah yang bisa dimanfaatkan (daur ulang) dan tidak."Kalau masyarakat bisa memilah, tidak akan mencapai 165 ton sampah yang akan ditarik oleh petugas kami," imbuhnya. 

Kondisi tersebut tentu saja harus diantisipasi kedepanya, diantaranya, dengan mengeluarkan program Gelisah (gerakan peduli sampah) yang dimulai dari karyawan DLH, yang harus memilah sampah rumah tangganya untuk dibawa ke bank sampah. Jika itu dilakukan oleh semua PNS, dan masyarakat, Adil meyakini pembuangan sampah ke TPA akan berkurang."Saat ini area yang tersisa hanya 1,5 hektare lagi dari 10 hektare yang ada," beber Adil.

Selain itu pihaknya juga mengeluarkan program Gelisah (gerakan peduli sampah) yang dimulai dari karyawan DLH, yang harus memilah sampah rumah tangganya untuk dibawa ke bank sampah. Jika itu dilakukan oleh semua PNS, dan masyarakat, Adil meyakini pembuangan sampah ke TPA akan berkurang."Dari 10 hektare yang ada kan tersisa hanya 1,5 hekatre lagi," beber Adil.

Kemudian lanjut Adil, solusi berikutnya berusaha untuk penyediaan lahan sampah dengan kebutuhan 20-30 hektare jika diharuskan TPA regional."Kami juga berencana melaksanakan kerjasama dengan berbagai pihak dalam penanganan masalah sampah sehingga bisa di proses dan menghasilkan anggaran yang bisa masuk ke PAD," pungkas Adil. Arya

 

 

BERITA TERKAIT

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

NERACA Jakarta - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

NERACA Jakarta - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro,…

Terkait Evaluasi LPPD 2024, Ini Kata Pj Wali Kota Sukabumi

NERACA Sukabumi - Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2024, merupakan laporan penyelenggaran pemerintah daerah selama 1 (satu) tahun anggaran…

Pj Gubernur Banten Ajak Generasi Muda Giatkan Sektor Pertanian

NERACA Serang - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengajak kepada generasi muda untuk menggiatkan sektor pertanian, mengingat di era…