DPRD Banten Segera Finalisasi Perda BUMD Agrobisnis

DPRD Banten Segera Finalisasi Perda BUMD Agrobisnis

NERACA

Serang - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten segera menyelesaikan pembahasan usulan Raperda tentang pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Agrobisnis di Provinsi Banten untuk segera disahkan menjadi Perda BUMD Agrobisnis.

"Mudah-mudahan tidak lama lagi Perda Agribisnis ini kita finalisasi, kerena memang ini menjadi program gubernur menjadi skala prioritas dalam upaya meningkatkan perekonomian di Banten," kata Ketua DPRD Provinsi Banten Asep Rahmatullah usai menghadiri rapat Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, di Kantor Disperindag Banten di Serang, Selasa (20/2).

Ia mengatakan, meskipun sebelumnya sudah ada BUMD di Banten yakni PT Banten Global Depelopment (BGD), namun demikian untuk memperkuat BUMD yang sudah ada dibuat Perda tersendiri tentang BUMD Agrobisnis di Provinsi Banten."Tujuannya BUMD ini bisa menampung dan juga menjual berbagai komoditi pertanian di Banten maupun dari luar Banten," ujar Asep.

Menurut dia, Raperda BUMD tersebut tinggal difinalisasi kerena rapat-rapat pembahasan dan kordinasi sudah dilakukan oleh 'leading' sektor di DPRD Banten yang membahas Raperda tersebut yakni Komisi II. Pihaknya juga berharap dengan adanya Perda tersebut bisa dilakukan kerjasama regional misalnya antara Banten dengan Lampung atau DKI Jakarta yang wilayahnya berdekatan dengan Banten.

"DKI kan perlu disuport untuk kebutuhan pokok karena tidak bisa memproduksi sendiri di daerahnya. Nah ini bisa dikerjasamakan dengan Banten," kata politisi PDI Perjuangan ini.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Babar Suharso berharap Perda BUMD Agrobisnis tersebut segera disahkan oleh DPRD Banten. Dengan memilki BUMD Agrobsinsi tersebut diharapkan bisa memberikan nilai tambah bagi petani serta mampu menggerakkan perekonomian Banten.

"Melalui BUMD itu nanti petani diharapkan tidak lagi menjual gabahnya tetapi menjual beras yang berkualitas. Begitu juga nelayan diharapkan tidak menjual ikan basah atau ikan asin tapi ada produk olahan lain. Sehingga ada nilai tambah bagi para petani," kata Babar. Ant

BERITA TERKAIT

Kolaborasi FiberStar-BDDC Optimalisasi Sektor Keuangan di Era Digital

NERACA Jakarta - Perkembangan dan pemanfaatan teknologi menjadi sebuah keniscayaan. Melihat peluang dan tantangan yang ada perusahaan layanan telekomunikasi berbasis…

Pertegas Ekspansi, DAIKIN Proshop Showroom Terbaru Hadir di Bali

NERACA Jakarta - PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) bermitra dengan CV Dian Mandiri meresmikan pembukaan DAIKIN Proshop Showroom terbarunya di…

Hari Kartini, Pegiat Lingkungan Lakukan Aksi Bersih Sungai

NERACA Kuningan - Salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Sejumlah relawan pegiat lingkungan melakukan aksi bersih-bersih aliran sungai di Jalan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Kolaborasi FiberStar-BDDC Optimalisasi Sektor Keuangan di Era Digital

NERACA Jakarta - Perkembangan dan pemanfaatan teknologi menjadi sebuah keniscayaan. Melihat peluang dan tantangan yang ada perusahaan layanan telekomunikasi berbasis…

Pertegas Ekspansi, DAIKIN Proshop Showroom Terbaru Hadir di Bali

NERACA Jakarta - PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) bermitra dengan CV Dian Mandiri meresmikan pembukaan DAIKIN Proshop Showroom terbarunya di…

Hari Kartini, Pegiat Lingkungan Lakukan Aksi Bersih Sungai

NERACA Kuningan - Salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Sejumlah relawan pegiat lingkungan melakukan aksi bersih-bersih aliran sungai di Jalan…