Nilai Tukar Petani Sumsel Turun 0,33 Persen
NERACA
Palembang - Nilai tukar petani (NTP) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada Januari 2018 tercatat sebesar 95,66 atau turun sebesar 0,33 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan, Yos Rusdiansyah di Palembang, sebagaimana dikutip Antara, kemarin, mengatakan berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 83 kecamatan pada 12 kabupaten/kota di Sumatera Selatan pada Januari 2018, NTP turun 0,33 persen dibandingkan NTP pada Desember 2017 yaitu dari 95,98 menjadi 95,66.
Menurut dia, penurunan nilai tukar petani pada Januari 2018 disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian yang kenaikannya sebesar 0,81 persen, lebih kecil dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produk pertanian mengalami kenaikan sebesar 1,15 persen.
Penurunan NTP pada Januari 2018 dipengaruhi oleh turunnya nilai tukar petani pada subsektor tanaman pangan 0,72 persen, perkebunan rakyat 0,14 persen.”Selanjutnya subsektor peternakan 0,51 persen, perikanan tangkap 0,75 persen dan subsektor perikanan budidaya 0,10 persen dan kenaikan NTP hanya terjadi pada subsektor tanaman hortikultura sebesar 0,28 persen,” ujar dia.
Ia mengatakan, pada Januari 2018 terjadi inflasi perdesaan sebesar 1,48 persen yang disebabkan oleh naiknya indeks bahan makanan sebesar 2,80 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,44 persen, sandang 0,36 persen, transportasi dan komunikasi 0,24 persen, kesehatan 0,24 persen dan perumahan 0,20 persen.”Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami penurunan sebesar 0,08 persen,” tambah dia.
Sementara, lanjut dia, untuk nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) Sumsel pada Januari 2018 sebesar 103,61 atau naik sebesar 0,44 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.”Kenaikan NTUP disebabkan oleh naiknya NTUP di seluruh subsektor yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,19 persen, hortikultura 1,65 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,44 persen, peternakan 0,18 persen, perikanan 0,49 persen, perikanan tangkap 0,18 persen dan perikanan budidaya 0,78 persen,” kata dia. Ant
NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…
NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…
NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…
NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…
NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…
NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…