Momentum Tepat Gelar IPO - Baru Dua Anggota Apindo Yang Siap IPO

NERACA

Jakarta – Melesatnya pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga mencapai rekor baru, dinilai menjadi momentum yang tepat untuk menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi B Sukamdani.

Menurutnya, saat ini merupakan momentum yang sangat pas dimana IHSG terus membukukan rekor tertinggi. “Karena memang kondisinya sekarang terbaik kalau masuk bursa dan tren menuju IHSG tumbuh tinggi sangat besar,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Untuk bisa melantai di bursa, Hariyadi meminta kepada para pengusaha yang tergabung dalam Apindo untuk bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dirinya menyebutkan,  akan ada dua perusahaan anggota yang siap IPO pada tahun ini. Dua perusahaan ini bergerak pada bidang perkebunan kelapa sawit dan batubara.

Selain itu, dirinya juga mendorong anggota Apindo untuk bisa listing di BEI. Pasalnya, saat ini ada 14.000 lebih perusahaan yang tergabung dalam Apindo. Kata Hariyadi, ada sekitar 100 perusahaan anggota Apindo yang bisa masuk ke bursa, terutama yang secara administrasi telah siap. Sedangkan dari segi ukuran perusahaan yang masuk kategori ada 500 perusahaan. Seratus perusahaan tersebut, antara lain yang telah siap secara tim, administrasi, dan kemauan perusahaan untuk IPO.

Tito Sulistio, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) membenarkan, saat ini momentum tepat untuk menggelar IPO. Dirinya menyatakan, pertumbuhan pasar modal dalam beberapa tahun terakhir cukup signifikan. Hal itu ditunjang oleh tata kelola perusahaan yang baik, ekonomi yang baik, dan nilai tukar yang stabil. "Juga ditunjang kinerja emiten baik," kata Tito.

Selain itu, BEI juga mencatat pertumbuhan pasar modal di Indonesia adalah yang terbesar di Asean dengan pertumbuhan 21%. Hal itu karena adanya persepsi positif terhadap pasar modal. Tahun ini, pasar modal diprediksi bisa lebih baik. "Terutama untuk memobilisasi dana jangka panjang,"ujar Tito.

Fransiskus Welirang, Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) mengungkapkan, pihaknya siap bekerja sama dengan bursa dan Apindo. Terutama dalam rangka mengembangkan fintech dan green bond. Selain itu, dia juga menyambut positif setiap perusahaan yang ingin masuk ke bursa. "Kawan-kawan Apindo juga bisa masuk sebagai anggota emiten," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat menuturkan, ada 10 perusahaan yang sedang dalam daftar untuk proses penawaran saham perdana atau  IPO.”Iya ada delapan perusahaan yang bakal IPO. Ditambah dua lagi setelah mini expose  pekan kemarin," ujar Samsul.

Disebutkan, ada dua emiten yang sudah mencatatkan saham perdana pada awal 2018. Dua emiten itu antara lain PT LCK Global Kedaton Tbk dan PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS). Adapun perusahaan-perusahaan yang dikabarkan akan melakukan IPO antara lain PT BTPN Syariah Tbk, PT Sky Energy Indonesia Tbk, PT Indah Prakasa Sentosa Tbk, PT Tridomain Performance Material Tbk, PT Jaya Trishindo Tbk, PT Artajasa Pembayaran Elektronis Tbk, PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk.

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…