Lawan Kampanye Hitam dari Medsos

NERACA

Bogor- Direktur Eksekutif Komunikonten Hariqo Wibawa menegaskan, banyak konten di media yang biasanya berseliweran di jagat maya baik positif dan negatif terlebih pada momen pilkada. Tidak mungkin selamanya seorang tokoh dalam kondisi yang baik saat difoto. Terkadang, ekspresi yang dianggap kurang baik kerap dijadikan bahan lucu-lucuan.

Tak jarang pula foto kandidat kerap digunakan tim medsos untuk menarik simpatik atau bahkan sebaliknya, untuk menye­rang lawan. Semisal ada foto kandidat yang tengah menunjuk, pada caption bertuliskan #ayo sebarkan hoax.

Bagi pendukung yang tak berpikir ulang, tentu ajakan atau perintah tersebut dianggap serius. ”Sebisa mungkin bagaimana caranya agar dapat mendorong semua tim media kandidat yang bertarung di Pilkada serentak 2018, memproduksi konten-kon­ten yang benar dan bermanfaat,” ujarnya dalam diskusi yang dimoderatori Pemred Radar Bogor Nihrawati AS di Bogor, kemarin (19/2).

Menurut Wibawa, Pilkada serentak 2018 bukan hanya ujian berdemokrasi. Tapi juga ujian dalam berbangsa dan bernegara. Sebanyak 171 daerah, yang terdiri dari 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota akan menyelenggarakan pilkada serentak tahun ini. Berdasar pengalaman pada Pilkada DKI Jakarta, di mana berkembangnya isu suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA), tidak diharap­kan terjadi pada Pilkada 2018.

”Ada beberapa daerah seperti Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara yang dianggap cukup rawan (Pilkada 2018, red). Penyebaran isu (hoax/SARA) bahkan tidak hanya di didaerah itu, yang tentunya berpengaruh terhadap daerah lain,” ujarnya.

Dengan era digitalisasi saat ini, peran warganet begitu penting. Jika dulu media (main­stream) yang dapat menyebarkan konten, saat ini hampir semua orang dapat memproduksi dan menyebarkan konten sendiri. ”Bahkan setiap harinya, rata-rata setiap orang membaca 30 artikel tanpa mengetahui yang benar dan yang salah, sehingga terkadang seseorang tidak sempat berpikir rasional,” ujarnya.

Diskusi publik yang bertajuk “Peran Jurnalis dan Warganet Mencegah Kampanye Hitam dan Isu SARA di Pilkada Serentak 2018 Guna Menjaga Persatuan NKRI” itu diselenggarakan Institut Media Sosial dan Diplomasi (Komunikonten) bekerja sama dengan Komunitas Pembuat Konten ( Trenzing). mohar

BERITA TERKAIT

Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, Denny JA: Tiga Penyair yang Melakukan Lompatan Besar Dunia Puisi Indonesia

NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, Denny JA: Tiga Penyair yang Melakukan Lompatan Besar Dunia Puisi Indonesia

NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…