OJK Irit Bicara Soal Merger Bank BUMN Syariah

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso memilih bungkam saat ditanya rencana merger atau penggabungan bank syariah milik Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Wimboh, Senin (19/2) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, telah menggelar rapat dengan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Rapat tidak terjadwal itu berlangsung sekitar satu jam. Tidak seperti biasanya, seusai rapat Wimboh memilih meninggalkan Kantor Kemenko Perekonomian melalui pintu belakang. Saat dicegat wartawan, Wimboh mempercepat langkahnya untuk memasuki mobil dinas. "Saya belum bisa bicara soal itu," kata Wimboh ketika ditanyakan rencana merger Bank Syariah BUMN.

Darmin Nasution juga memilih bungkam. Dia mengatakan rapat siang ini hanya membicarakan realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Hanya bicara soal KUR dan Pertanian," kata Darmin. Kementerian BUMN saat ini sedang mengkaji rencana merger Bank BUMN Syariah untuk memperkuat modal unit intermediasi syariah. Saat ini terdapat empat Bank BUMN Syariah yakni PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah, PT . Bank Mandiri Syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Tabungan Negara.

UUS milik BTN menjadi yang paling santer diperkirakan akan dimerger dengan Bank BUMN syariah lain. Direktur Strategi, Risiko, dan Kepatuhan BTN R Mahelan Prabantarikso mengatakan memang ada wacana untuk penggabungan anak usaha syariah milik BUMN agar lebih efektif. Namun, Kementerian BUMN masih mengkaji rencana itu. Jika bergabung dalam perusahaan induk yang dibentuk Kementerian BUMN, maka UUS harus dilepaskan BTN. "Spin off syariah sesuai RBB kami tunda sampai proses pembentukan holding selesai dan perkiraan kami 2020," kata Mahelan.

Peneliti Ekonomi Syariah dari SEBI School of Islamic Economics, Aziz Setiawan menilai tepat penggabungan tersebut karena bisnis utama yang sama antara BSM dan BRIS, sedangkan BNI Syariah dengan UUS BTN. Menurut Aziz, secara umum paling tidak ada tiga manfaat dari merger. Pertama, skala usaha atau pembiayaan meningkat, efisiensi dan ruang ekspansi. "Dari skala pembiayaan dengan merger tentu kapasitas modal akan membesar dan memberikan leverage untuk menghimpun DPK lebih besar sehingga skala pembiayaan juga lebih besar," ujar Aziz.

Kedua, dampak efisiensi dari dua anak usaha BUMN menjadi satu BUMN tentu akan merampingkan manajemen, kantor operasional, kantor cabang, kantor layanan lainnya, teknologi, ATM, dan lainnya. Namun, merger tentu akan mendorong terjadinya perampingan SDM dan mengurangi jumlah kantor layanan yang sudah ada.

Ketiga, dengan skala modal dan usaha yang lebih besar tentu akan memberikan ruang ekspansi layanan yang lebih luas. Kalau selama ini keempatnya cenderung bersaing di kota-kota yang sama tentu akan digantikan satu kantor cabang saja dan yang lain bisa direlokasi ke luar Jawa, misalnya wilayah Indonesia Timur. "Yang juga sangat penting tentu belanja untuk teknologinya akan dapat jauh lebih besar dan diharapkan bisa kompetitif dengan bank-bank konvensional besar lainnya. Meski memang belum ideal untuk meningkatkan aset bank syariah," kata Aziz.

Menurut Aziz, merger tersebut hanya satu bagian strategi untuk meningkatkan efisiensi dan mendorong ekspansi usaha bank terkait. Tetapi ia berharap ada konversi dari bank BUMN konvensional besar untuk menjadi syariah agar aset syariah terdongkrak signifikan. Ia menilai akan lebih bagus apabila Kementerian BUMN menjadikan BTN menjadi syariah dan core bisnisnya tetap terkait KPR. "Saya kira kalau ini dilakukan market share syariah akan sampai 10-12 persen,"kata Aziz.

Apabila tidak ada kebijakan yang spesial dari KNKS, kata Aziz, maka pangsa pasar masih akan stagnan di 5,3-5,5 persen dengan mengandalkan pertumbuhan organik saja. Hal ini karena belum ada konversi bank ke syariah, Bank NTB diperkirakan baru tahun depan. "Kita masih menunggu langkah progressif dari kementerian BUMN sebagai tindak lanjut program KNKS yang telah dibentuk Presiden,"katanya.



BERITA TERKAIT

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…