Waspada Bahaya "Jackpotting"

 

 

NERACA

 

Jakarta - Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi atau Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) berharap Bank Indonesia mengingatkan pelaku perbankan untuk waspada sejak dini agar "jackpotting" tidak mewabah di Tanah Air. Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi (CISSReC) Pratama Persadha menjelaskan bahwa "jackpotting" ini jauh lebih berbahaya daripada teknik "skimming" pada sistem mesin anjungan tunai mandiri (ATM).

Model pencurian dengan "jackpotting" ini, kata Pratama yang pernah sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Pengamanan Sinyal Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), bisa mengakibatkan seluruh uang di dalam mesin ATM tersedot keluar. "Jackpotting sangat berbahaya sebab dalam waktu singkat bisa menguras mesin ATM. Dalam serangannya, para pencuri itu memerlukan akses fisik ke mesin ATM untuk melakukan instalasi 'malware' langsung ke mesin ATM," kata Pratama, seperti dikutip Antara, kemarin.

Pakar keamanan siber itu memandang perlu meningkatkan pendekatan keamanan guna menghadapi metode "jackpotting". Hal ini sama seperti "skimming", yaitu pendekatan keamanan ATM. Di Amerika Serikat, misalnya, pelaku menyamar menggunakan seragam petugas ATM sehingga mempunyai waktu yang relatif cukup untuk memasang "malware" (perangkat lunak berbahaya) pada ATM. "Kekhawatiran aparat di AS adalah praktik 'jackpotting' akan menimbulkan ketidakpercayaan pada sistem perbankan. Ini berbahaya karena bisa menimbulkan krisis ekonomi, seperti 1998. Masyarakat ketika itu ramai-ramai menarik uang dari bank," katanya.

Pada bulan Juli 2016, kata Manajer Humas CISSReC Ibnu Dwi Cahyo menambahkan, sekelompok peretas berhasil mencuri lebih dari dua juta dolar AS di Taiwan. Uang sebanyak itu diambil dari sejumlah ATM. Tidak dengan model lama lewat "skimmer", komplotan itu menggunakan cara baru yang disebut "jackpotting". "Jackpotting" sendiri, menurut Pratama, sudah banyak beredar di beberapa kawasan. Bahkan, awal tahun ini, pemerintah AS lewat beberapa lembaga, seperti FBI, CIA, dan Secret Service, mengingatkan bahwa "jackpotting" telah masuk AS. Hal ini tidak menutup kemungkinan Indonesia akan menjadi negara sasaran berikutnya.

Kendati demikian, Pratama berharap "jackpotting" tidak ada di Tanah Air. Namun, di satu sisi, dengan akses internet yang mudah, teknologi ini akan cepat menyebar. "Solusinya memang lebih pada peningkatan keamanan fisik ATM. Masyarakat juga bisa memilih ATM di lingkungan yang lebih tertutup dan dijaga oleh pihak keamanan," kata pria asal Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini.

Selain "jackpotting", kata Pratama, masih ada pekerjaan rumah lama yang belum selesai, yaitu pemakaian Windows XP pada sebagian besar mesin ATM di Tanah Air. "Hal ini berbahaya karena meningkatkan risiko kebobolan pada mesin ATM, apalagi sejak 2014 dukungan keamanan terhadap Windows XP telah dihentikan oleh Microsoft," kata Pratama.

 

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…