Raih Pembayaran Rp 2,37 Triliun - Kocek Milik Waskita Beton Makin Tebal

NERACA

Jakarta – Pundi keuangan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) makin tebal setelah anak usaha dari PT Waskita Karya Tbk (Persero) WSKT ini menerima total pembayaran termin dari proyek yang digarap sebesar Rp 2,37 triliun sepanjang Januari hingga pertengahan Februari 2018. Penerimaan pembayaran termin ini berasal dari proyek turnkey Tol Becakayu dan sejumlah proyek non turnkey.

Jarot Subana, Direktur Utama WSBP dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (19/2) mengatakan, perusahaan optimistis bahwa kas operasional perusahaan dapat menunjukkan hasil yang positif di akhir tahun 2018.”Saat ini, perusahaan tengah menyelesaikan beberapa proyek besar yang tengah dikerjakan dan ditargetkan akan selesai pada tahun 2018, antara lain proyek Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo, proyek Jalan Tol Solo-Kertosono, proyek Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, proyek Jalan Tol Salatiga-Boyolali, dan proyek jalan tol lainnya di sepanjang Pantura,” ujarnya.

Hingga pertengahan Februari 2018, WSBP telah mengantongi kontrak baru sekitar Rp 450 miliar dan diperkirakan akan mencapai Rp 700 miliar hingga akhir bulan ini. Kontrak anyar tersebut berasal dari pekerjaan tambahan pada sejumlah proyek besar antara lain proyek Jalan Tol Semarang-Batang, proyek Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder, proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing, dan beberapa proyek yang masih dalam proses negosiasi yaitu proyek Jalan Tol Probolinggo-Kraksaan, dan lain-lain.

Adapun target total nilai kontrak baru tahun 2018 adalah sebesar Rp 11,52 triliun. Dengan tambahan kontrak carry over maka total nilai kontrak dikelola sampai akhir tahun 2018 adalah sekitar Rp 25,3 triliun. Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp9,7 triliun dan laba bersih Rp1,4 triliun. 

Sementara dari sisi produksi, saat ini WSBP mempunyai kapasitas produksi sebesar 3,25 juta ton/tahun. Tahun 2018 kapasitas produksi menjadi 3,75 juta ton/tahun, dimana perusahaan akan meningkatkan kapasitas produksi sekitar 500 ribu ton/tahun hingga 600 ribu ton/tahun.”Peningkatan kapasitas ini berasal dari dua plant baru kami di Penajam dan Medan serta peningkatan dari kapasitas produksi eksisting,"kata Budi Setyono, Direktur Keuangan & Risiko PT Waskita Beton Precast Tbk

Budi melanjutkan, di 2018 diawali dengan modal yang baik oleh WSBP. Dimana pada Januari lalu, anak perusahaan perseroan ini berhasil masuk dalam Indeks LQ45 atau 45 saham unggulan yang tergolong kategori likuid periode Februari-Juli 2018. Hanya berselang sebulan, pencapaian pun kembali diterima oleh perusahaan. Kali ini, saham WSBP masuk dalam Indeks Kompas100 sebagai suatu indeks saham dari 100 saham perusahaan publik yang diperdagangkan di BEI.

Saham-saham yang terpilih untuk dimasukkan dalam indeks Kompas100 ini memiliki likuiditas yang tinggi, nilai kapitalisasi pasar yang besar, serta saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik. Pencapaian keduanya semakin didukung oleh masuknya WSBP dalam Index Morgan Stanley Capital Internasional (MSCI) 2017.

BERITA TERKAIT

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BRIS Bakal Lepas Saham Ke Investor Strategis

NERACA Jakarta – Guna perkuat likuiditas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI bakal menggelar aksi korporasi berupa melepas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BRIS Bakal Lepas Saham Ke Investor Strategis

NERACA Jakarta – Guna perkuat likuiditas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI bakal menggelar aksi korporasi berupa melepas…