Danai Konstruksi Tambang Emas - J Resources Mengandalkan Kocek Lewat MTN

NERACA

Jakarta – Geliatnya pembangunan konstruksi tambang emas yang dilakukan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) mendorong perseroan harus merogok kocek lebih dalam. Maka guna mendanai ekspansi tersebut, perseroan melalui anak usahanya, PT J resources Nusantara bakal menerbitkan surat utang jangka menengah atawa medium term notes (MTN).

Mengutip keterbukaan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), kemarin, MTN IV J Resources Nusantara Tahap I Tahun 2018 memiliki nilai pokok Rp 300 miliar. MTN diterbitkan pada 15 Februari 2018. Jatuh tempo surat utang tersebut pada 15 Februari 2021. Meski tidak disebutkan kupon yang dipatok MTN tersebut, perseroan mengungkapkan kuponnya bersifat tetap dan akan dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran pertama akan dimulai pada 15 Mei 2018.

MTN cukup menjadi andalan PSAB untuk mencari dana segar baru. Sebelumnya, emiten tambang emas itu sempat menerbitkan MTN Rp 120 miliar pada September 2017. Kupon  MTN itu sebesar 11% per tahun. Sebagai informasi, tahun ini PSAB mengalokasikan belanja modal atau capidital expenditure (capex) senilai US$ 300 juta. Belanja modal fokus digunakan untuk menyelesaikan pengembangan dua wilayah pertambangan emas, yakni Doup di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi dan Pani di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.

Direktur PSAB, William Surnata pernah mengatakan, kegiatan produksi emas Doup dan Pani ditargetkan bisa dilaksanakan pada semester kedua tahun 2019.”Capex terbesar sekitar US$ 300 juta, yang akan diperuntukan untuk pembangunan Pani dan Doup selema periode 2018-2019,"ujarnya.

Menurut William, cadangan reserves saat ini di Pani sebesar 700.000 troi ons dengan target produksi 50.000-70.000 troi ons per tahun. Sedangkan untuk lapangan Doup cadangan reserve mencapai 1,8 juta troi ons dengan target produksi sebesar 100.000 troi ons per tahun. Perseroan menargetkan produksi emas tahun ini sebesar 185.000 troi ons. Itu lebih besar dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 175.000 troi ons.

Adapun seluruh penjualan emas perusahaan diekspor ke luar negeri. Saat ini, penjualan dilakukan oleh Metalor Technologies Singapore Pte Ltd, sehingga dengan acuan harga London Metal Exchange dan kadar emas 99,99% tidak sulit bagi J Resources untuk menjual produksinya. "Penjualan kami 100% ke luar negeri, yaitu Singapura dan Australia," ujar William.

Namun, William mengatakan belum ada kegiatan akuisisi lain pada tahun ini. Ia juga belum mau buka-bukaan mengenai rencana ekspansi tahun ini. Yang jelas, katanya, rencana ekspansi tahun ini untuk persiapan pembangunan proyek Doup dan Pani. "Ekspansi untuk persiapan Doup dan Pani, ditargetkan produksi Doup dan Pani pada semester II tahun 2019,”ungkapnya.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…