Buntut Likuiditas Terus Melorot - Blue Bird Menelan Pil Pahit Keluar Dari Indeks MSCI

NERACA

Jakarta – Ketatnya persaingan bisnis transportasi umum berbasis online, memaksa kue transportasi yang selama ini dinikmati PT Blue Bird Tbk (BIRD) terus tergerus. Alhasil, kinerja keuangan emiten taksi ini belum memberikan ruang nafas yang leluasa bagi investor karena terus terkoreksinya pendapatan dan laba perseroan. Kondisi ini juga diperburuk dengan didepaknya saham PT Blue Bird Tbk jajaran indeks saham Morgan Stanley Capital International Index (MSCI).

Kepala Riset PT Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan menuturkan, keluarnya saham PT Blue Bird Tbk dari indeks saham MSCI paling berpengaruh terhadap gerak saham Blue Bird pada pekan kemarin. Sebelumnya, menurut Alfred, saham PT Blue Bird Tbk mendapatkan sentimen negatif dari laporan sektor transportasi dan properti dinilai belum pulih.”Keluarnya dari indeks saham MSCI itu paling besar pengaruhnya. Kemarin juga ada kabar kalau Go-Jek membantah membeli saham Blue Bird. Padahal, saham Blue Bird sempat positif dengan kabar Go-Jek beli saham Blue Bird," ujar Alfred di Jakarta, kemarin.

Alfred menambahkan, saham Blue Bird keluar dari indeks saham MSCI membuat para manajer investasi melakukan rebalancing portofolio investasi saham yang dimiliki. "Jadi manajer investasi yang portofolionya sesuai dengan indeks saham MSCI akan keluarkan saham Blue Bird," kata dia.

Alfred menuturkan, MSCI mempertimbangkan sejumlah hal dengan mengeluarkan saham Blue Bird. Salah satunya likuiditas saham. Alfred menilai, likuiditas saham Blue Bird turun signifikan menjadi di bawah Rp 5 miliar per hari. "Indeks MSCI selain melihat kinerja juga melihat likuiditas," ujar Alfred.

Seperti diketahui, MSCI mengeluarkan daftar terbaru MSCI Global Small Cap Indexes pada Februari 2018. Daftar MSCI Global Small Cap Indexes tersebut merangkap dari kawasan Asia Pasific, antara lain Malaysia, Indonesia, China, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Salah satunya saham PT Blue Bird Tbk yang dikeluarkan dari MSCI Global Small Capi Indexes.

Sebelumnya, Morgan Stanley Capital International (MSCI) kembali rebalancing atau mengubah isi portofolio saham yang menjadi pembentuk perhitungan indeks MSCI. Rebalancing saham tersebut berlaku mulai 30 November 2017. MSCI pun kembali memasukkan saham-saham asal Indonesia ke indeks MSCI global standard dan indeks MSCI global small cap. Selain itu, juga ada saham-saham yang dihapus dalam indeks saham MSCI. Demikian mengutip dari indeks MSCI review, Selasa, 14 November 2017.

Ada satu saham asal Indonesia yang masuk indeks MSCI Global Standard, dan tiga saham dihapus. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) masuk dalam jajaran indeks saham global, yaitu indeks MSCI Global Standard, sedangkan saham-saham yang dihapus antara lain saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Adapun dalam jajaran indeks MSCI global small cap antara lain ada tujuh saham yang masuk jajaran indeks global tersebut, dan tujuh saham dihapus. Saham-saham yang masuk indeks saham jajaran global itu antara lain saham PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS).

Sedangkan saham-saham yang dihapus antara lain PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), dan PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA).

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…