Kupas Proses Go Public Telkom - Mantan Dirut Telkom Luncurkan Buku

NERACA

Jakarta –Menjadi perusahaan terbuka dengan nilai kapitalisasi di pasar modal terbesar atau mencapai Rp 400 triliun, merupakan suatu pencapaian yang cukup membanggakan bagi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom). Namun dibalik perjalananan menjadi perusahaan terbuka atau go public dan sahamnya di catatkan di pasar modal dalam negeri dan luar negeri, memiliki proses yang cukup panjang dan dramatis seiring krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Hal inilah yang tidak diketahui oleh investor dan masyarakat pada umumnya.

Akan tetapi rekaman Telkom saat listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) saat itu dan di New York Stock Exchange (NYSE) tertuang dalam sebuah buku yang ditulis langsung oleh Direktur Utama PT Telkom periode 1992-1996 Setyanto P Santosa dengan buku berjudul Untold Story IPO Telkom di NYSE dan BEJ.

Setyanto mengatakan, buku itu mengungkapkan pembelajaran yang bisa dipetik dalam mempersiapkan IPO sebuah perusahaan raksasa sebesar Telkom yang harus dilakukan di bawah tekanan kiri kanan. Apalagi saat itu tidak ada benchmark bagaimana sebuah perusahaan bisa dibuat go publik.”Jadi, buku ini membawa cerita otodidak semua pihak untuk membawa perusahaan raksasa Indonesia Telkom mencatatkan sahamnya di bursa saham terbesar di dunia Wall Street (NYSE),"ujarnya saat peluncuran buku di Jakarta, kemarin.

Setyanto menambahkan, buku yang ditulisnya berbeda dengan buku-buku yang membahas pasar modal pada umumnya. Uniknya, selain bercerita melalui fakta, data dan drama yang disusun berdasarkan kronologis juga dibumbui kisah lucu di tengahcerita menegangkan tim Telkom dalam mempersiapkan IPO.

Banyaknya untold story di balik IPO membuat buku tersebut makin enak untuk dibaca dan perlu kiranya menjadi pembelajaran bagi manajemen. “Bagaimana tim yang berhari-hari tidak pulang karena mempersiapkan IPO. Juga banyak beberapa anggota tim seperti legal counsel yang terpaksa harus menginap di hotel berbulan-bulan untuk mengolah data, sampai ada yang alergi dengan bau hotel," papar Setyanto.

Sementara Direkrut Utama Telkom, Alex J. Sinaga mengatakan, IPO yang dilakukan sejak 22 tahun lalu menjadi salah satu faktor pendukung Telkom untuk terus berkembang. “IPO menjadi salah satu momentum penting yang tercatat dengan tinta emas dalam perjalanan sejarah Telkom," ujarnya.

Turut hadir dalam peluncuran buku antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, mantan Komisaris Telkom Tanri Abeng, Komisaris Independen Astra Internasional Sidharta Utama, dan jajaran direksi Telkom.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…