Saham IKAI Masuk Dalam Pengawasan BEI

NERACA

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencermati perkembangan pola transaksi saham PT Intikeramik Alamsari Industri Tbk (IKAI). Hal itu karena telah terjadi peningkatan harga serta aktivitas saham tersebut yang di luar kebiasaan atau UMA (Unusual Market Activity). Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M Panjaitan, dengan status UMA itu, maka para investor diharapkan memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa.”Kami minta investor juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasi," ungkapnya.

Dia juga meminta pelaku pasar mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum mengambil keputusan investasi. Sedangkan kepada manajemen IKAI diharapkan untuk mengkaji kembali rencana corporate action apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.

Meski demikian, pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukan adanya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Untuk diketahui, IKAI mengalami kenaikan harga secara tajam mulai perdagangan tanggal 5 Februari 2017. Saham emiten produsen bahan bangunan itu dibuka pada level 119 dan ditutup di level 163. Bahkan, pada perdagangan hari ini sempat menyentuh level 308.

Danai pembangunan pabrik, PT Intikeramik Alamsari Industri Tbk belum lama ini menggelar penawaran saham terbatas atau rights issue. Perseroan telah menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 107 per saham. IKAI melepas 3,32 miliar saham dan perusahaan bakal meraup dana segar Rp 355,65 miliar. Rights issue IKAI menggunakan penerbitan saham dengah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Setiap pemegang lima saham lama berhak atas 21 saham HMETD. Setiap satu HMETD dapat dilaksanakan menjadi satu saham biasa seri B baru. Dari dana tersebut, sebesar 33,74% atau Rp 120 miliar akan digunakan untuk mengakuisisi PT Realindo Sapta Optima, sebanyak Rp 15,5 miliar untuk mengakuisisi PT Mahkota Artha Mas, Rp 15,25 miliar untuk akuisisi PT Mahkota Properti Indo Medan. Sisa dana rights issue digunakan untuk membayar utang.

PT Mahkota Properti Indo (MPI), Noble Well Holdings Ltd, Magical Land Investment Ltd, Wanderval Holdings Ltd dan PT Regnum Investama Nusantara menjadi pembeli siaga dalam aksi korporasinya tersebut. Sebagai informasi, perseroan saat ini begitu agresif dalam mengembangkan bisnisnya. Teranyar, perseroan juga mengakuisisi aset dan lahan dari beberapa perusahaan properti. Rencananya IKAI bakal membangun hotel dan villa di Bali dan Medan di atas lahan-lahan tersebut.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…