Tepis Tuduhan Go-Jek - BEI Pastikan Tidak Ada Regulasi Hambat IPO

NERACA

Jakarta – Tuduhan Go-Jek yang menilai masih adanya aturan yang tidak fleksibel dan menghambat perusahaan untuk IPO atau menawarkan saham perdananya di pasar modal, langsung ditepis PT Bursa Efek Indonesia (BEI). “Saya rasa tidak ada kendala regulasi. Memang rasanya kendala itu di mana? Rasanya tidak ada kendala,”tanya Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat di Jakarta, kemarin.

Dirinya menegaskan, tidak ada regulasi yang menghambat perusahaan untuk menjalankan penawaran umum perdana saham di pasar modal Indonesia. Regulasi yang dibuat oleh bursa, menurut Samsul, sudah sangat fleksibel. Kalau pun ada regulasi, hal itu merupakan aturan main yang sudah ada. "Ya kalau pakai dana publik ya memang harus ada aturan main. Nanti kalau usahanya tidak jalan, investor kan repot juga,”kata Samsul.

Maka dari itu, dia menekankan, regulasi yang dibuat oleh bursa mempunyai tujuan yang baik untuk pelaku pasar maupun perusahaan tersebut. Pasar modal Indonesia, lanjut dia, memperbolehkan perusahaan yang belum mendapatkan keuntungan atau profit bisa melaksanakan IPO. "Ya di sini juga bisa yang belum profit untuk IPO. Jadi rasanya tidak ada kendala,”tandasnya.

Sampai saat ini, dia menambahkan, bursa juga belum mendapatkan pernyataan langsung dari Menkominfo Rudiantara terkait keinginan Go-Jek untuk IPO. Sebelumnya, Go-Jek Indonesia (Gojek) memang memiliki keinginan untuk mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia. Meski begitu, niat tersebut masih terkendala beberapa persyaratan maupun regulasi yang ada.

President dan Co-Founder Go-Jek, Andre Sulistyo pernah bilang, syarat IPO di luar negeri lebih mudah, seperti perusahaan tidak diharuskan meraup laba. Pasalnya, perusahaan seperti Gojek membutuhkan waktu yang cukup lama dalam meraup profit.”Di luar negeri lebih fleksibel apakah perusahaan harus profit atau apakah perusahaan harus memiliki kelas-kelas saham yang berbeda. Nah itu mungkin yang menjadi wacana untuk disampaikan ke regulator. Aspirasi sangat ingin sekali go public lebih cepet. Kami pun sudah ada keinginan untuk IPO," jelas dia.

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…