NERACA

Kendari - Kinerja PT Bank Pembangunan Daearah Sulawesi Tenggara (Bank Sultra) membaik yang ditunjukkan total aset yang dimiliki hingga akhir 2017 mencapai Rp6,126 triliun atau meningkat Rp526 miliar (9,33 persen) dibanding 2016 sebesar Rp5,636 triliun. Kepala Devisi Sekretaris Perusahaan Bank Sultra, Laode Muhammad Mustika di Kendari, Selasa (13/2) mengatakan, capaian kinerja yang diraih Bank Sultra itu berdasrkan hasil audit Kantor Akuntan Publik (KAP) yang nantinya akan diajukan kepada para pemegang saham PT Bank Sulra. 

"Proses pengajuan capaian asset itu akan disampaikan saat Rapat Umum Pemengang Saham (RUPS) tahun buku 2017 yang akan diselenggarakan bulan Februari ini juga," katanya. Menurut Laode Mustika, secara rinci total aset tahun 2017 naik sebesar Rp526 miliar atau 9,33 persen dari posisi Rp5,636 triliun tahun 2016 menjadi Rp6,162 triliun tahun 2017.

"Peningkatan juga terjadi pada pencapaian dana pihak ketiga sebesar 17,40 persen atau Rp660 miliar dari posisi Rp3,794 triliun tahun 2016 menjadi Rp4,455 triliun tahun 2017," ujarnya. Untuk ekspansi kredit tahun 2017 juga meningkat 24,36 persen. Posisi tahun 2016 Rp3,708 triliun menjadi Rp4,611 triliun pada tahun 2017 atau meningkat Rp903 miliar.

Kemudian laba bersih setelah pajak tahun 2017 meningkat sebesar Rp21 miliar atau 12,52 persen. Posisi 2016 sebesar Rp164.370 juta menjadi Rp184.945 juta tahun 2017. "Semua hasil kinerja ini juga ditunjang dengan SDM kami yang memadai serta total jaringan kantor sampai saat ini berjumlah 72 kantor serta 60 ATM untuk mempermudah layanan ke seluruh wilayah Sultra," ungkap lagi.

Sementara saham Bank Sultra juga saat ini terbagi menjadi dua yakni, saham seri A dan seri B. Saham seri A dimiliki oleh pemprov, kabupaten dan kota se-Sultra dengan komposisi 70 persen dari modal dasar Bank Sultra sebesar Rp750 miliar. Sedangkan saham seri B yang dijual ke masyarakat Sultra melalui wadah Koperasi Jasa Sukses Luhur Sejahtera dengan komposisi sebesar 30 persen dari modal dasar Bank Sultra sebesar Rp750 miliar.