Mengandalkan Proyek Pemerintah - WIKA Targetkan Penjualan Rp 39,43 Triliun

NERACA

Jakarta – Pembanguan infrastruktur yang tengah di genjot pemerintah menjadi keyakinan bagi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), bila pertumbuhan bisnis perseroan akan lebih baik dari tahun kemarin. Perusahaan konstruksi ini menargetkan laba bersih sebesar Rp 1,96 triliun pada tahun ini. Target tersebut didukung proyeksi penjualan tahun 2018 yang mencapai Rp 39,43 triliun.

Optimisme WIKA untuk terus bertumbuh tercermin pada target kontrak dihadapi tahun ini yang mencapai Rp 130,92 triliun. Angka tersebut naik 22,77% dibandingkan pencapaian tahun 2017 sebesar Rp 106,64 triliun. Proyeksi tersebut terdiri dari target kontrak baru sebesar Rp 57,24 triliun dan carry over tahun 2017 sebesar Rp73,68 triliun.

Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo mengatakan, tahun ini sektor infrastruktur dan gedung masih akan menjadi penyumbang terbesar dengan target perolehan sebesar Rp 36,76 triliun. “Sektor energy and industrial plant diproyeksikan menyumbangRp 8,98 triliun. Sementara, untuk sektor industri dan properti masing-masing sebesar Rp 7,21 triliun dan Rp 4,28 triliun,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Hal itu mencerminkan pertumbuhan signifikan di seluruh sektor bisnis jika dibandingkan dengan raihan kontrak baru tahun 2017 sebesar Rp 42,40 triliun. Sektor infrastruktur dan gedung pada tahun 2017 mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 26,41 triliun dan sektor energy and industrial plant mencatatkan kontrak baru sejumlah Rp 7,38 triliun. Sedangkan, sektor industri dan properti masing-masing menyumbang kontrak baru sebesar Rp 6,65 triliun dan Rp 1,96 triliun.

Dilihat dari besaran nilai kontrak, sektor infrastruktur dan gedung ditargetkan akan naik paling besar. Sementara persentase pertumbuhan terbesar berasal dari sektor properti yang tumbuh hingga 118%. Sebelumnya, Faozan Hadi, analis NH Korindo Sekuritas pernah bilang, tahun ini WIKA diestimasikan akan mendapat kontrak baru sebesar Rp 48,4 triliun atau naik 7,9% yoy. "Prediksi perolehan kontrak di 2018 lebih besar dibandingkan dengan prediksi kami untuk kontrak baru 2017 yang sebesar Rp 44,9 triliun," katanya.

Tentunya, target ini akan ditopang paling besar dari porsi tender proyek pemerintah. WIKA berpeluang mendapat kontrak baru dengan dukungan regulasi pemerintah yang meningkatkan skema Public Private Partnership (PPP). Selain itu percepatan belanja pemerintah terkait belanja infrastruktur juga tentu menjadi sentimen positif bagi kinerja WIKA.

Faozan memprediksi, pada 2018, porsi perolehan kontrak baru dari divisi infrastruktur dan bangunan masih mendominasi. Penyebabnya, proyek-proyek di sektor ini tidak sesulit sektor energi dan industrial plant. Faozan merekomendasikan buy saham WIKA dengan target harga Rp 2.970 per saham. Hingga akhir tahun ini, ia memprediksikan pendapatan WIKA naik 23,1% menjadi Rp 24,76 triliun. Sedangkan, laba bersih naik menjadi Rp 1,7 triliun.

 

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…