Investasikan Dana US$ 150 Juta - Menakar Peluang Cuan Bisnis Astra di Go-Jek

NERACA

Jakarta – Geliat bisnis ekonomi digital di tanah air mendorong minat PT Astra Internasional Tbk (ASII) untuk memperlebar ekspansi bisnisnya dengan menginvestasikan dananya sebesar US$ 150 juta atau setara Rp 2 triliun kepada Go-Jek. Investasi Astra ke Go-Jek dinilai menjadi yang terbesar dan dana tersebut akan digunakan perusahaan starup lokal tersebut untuk inovasi layanan.

Masuknya dana Astra ke Go-jek, membawa perseroan menempatkan satu wakilnya di jajaran komisaris perusahaan. Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto mengakui, Astra turut ambil bagian dalam putaran terbaru penggalangan dana untuk Go-Jek pada awal tahun ini. “Kami sudah tiga tahun lalu bicara dengan Nadiem (CEO Go-Jek Nadiem Makarim) tapi baru sekarang bisa ikut dalam putaran pendanaannya,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, teknologi memiliki peran penting untuk mencapai tujuan tersebut dan Astra yakin terhadap daya transformasi perusahaannya yang fokus pada digital seperti Go-Jek. Namun sayangnya, Prijono belum mau menyebutkan target return dana investasi ke Gojek. Yang pasti, lanjutnya, investasi tersebut akan mendorong digitalisasi Astra yang tengah digarap.

Sementara CEO Go-Jek, Nadiem Makarim menjelaskan, masuknya Astra akan menghasilkan kerjasama yang sinergis. Untuk model bisnisnya, kata Nadiem, masih dalam tahap pembentukan model kolaborasinya. Tapi, yang pasti dia mengatakan, bisnis leasing kendaraan dari Astra akan ditinjau oleh Go-Jek untuk melihat apakah ada yang bisa ditambahkan untuk meningkatkan nilai-nilai para mitra pengemudinya."Model kolaborasinya sedang kita bentuk sekarang, jadi belum ada detailnya. Yang jelas vehicle leasing bisnis mereka baik roda dua maupun roda empat, berbagai macam produk dari asuransi mereka untuk para motoris dan lain-lain yang akan kita eksplorasi," jelasnya.

Menurut Nadiem, sebenarnya Go-Jek sudah memiliki beberapa macam program leasing untuk para driver motor dan juga mobilnya. Dengan hadirnya Astra, maka Go-Jek berharap bakal ada inisiatif yang lebih besar lagi. Sebagai informasi, Go-Jek telah merampungkan penggalangan suntikan modal baru senilai total US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 20 triliun. Selain Astra, satu investor lokal yang juga ikut dalam suntikan pendanaan itu adalah Grup Djarum dengan nilai suntikannya mencapai US$ 100 juta.  

Selain Astra dan Djarum, sejumlah investor asing juga menyuntikkan dananya ke Go-Jek. Seperti dilansir Reuters, medio Januari lalu, investor asing itu antara lain Alphabet, induk perusahaan Google; Temasek Holdings asal Singapura; KKR & Co; Warburg Pincus LLC; dan platform online Tiongkok Meituan-Dianping. Manajemen Google sudah mengakui adanya suntikan modal ke Go-Jek. Sebelumnya, perusahaan yang semula berbisnis aplikasi ojek secara online hingga berkembang ke layanan jasa keuangan secara digital ini, juga mendapatkan modal dari berbagai investor asing.

Di antaranya adalah raksasa teknologi asal Tiongkok, Tencent, yang menyuntikkan dana Rp 16 triliun pada 2016. Tahun lalu, menurut Reuters, JD.com Inc juga menginvestasikan sekitar US$ 100 juta di Go-Jek. Jika dihitung dengan pendanaan terbaru pada awal tahun ini, valuasi Go-Jek ditaksir sudah mencapai US$ 4 miliar (Rp 53,3 triliun).

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…