Organ Hati Sangat Penting Bagi Kelangsungan Hidup Manusia

Neraca. Hati merupakan organ terbesar kedua di dalam tubuh setelah kulit. Beratnya sekitar 1,25 kilogram. Dengan ukuran sebesar bola rugby, manusia tidak dapat hidup tanpanya. Kerusakan hati akan menghambat kemampuan tubuh untuk melawan infeksi serta menjalankan fungsi lainnya.

 

Hati merupakan salah satu organ terpenting di dalam tubuh manusia. Fungsi utamanya adalah menyaring segala sesuatu yang anda makan dan hati melindungi diri anda dari infeksi serta membuang bakteri, racun, dan lain sebagainya dari dalam darah.

 

Fungsi lainnya menyaring darah, Membuat empedu, suatu zat yang membantu pencernaan lemak, Memproses dan mengikat lemak pada pengangkutnya protein termasuk kolesterol. Gabungan lemak dan protein disebut lipoprotein Chylomicron, VLDL, LDL, HDL, menyimpan gula dan membantu tubuh untuk mengangkut dan menghemat energi.

 

Ketidakseimbangan hati biasanya ditandai dengan sakit kepala, mudah marah, cemas, depresi, kebingungan, kelelahan, penurunan libido serta fungsi mental, alergi makanan, sensitif bahan kimia dan premenstrual syndrome serta kondisi seperti kepikunan dan penyakit Parkinson.

Jika hati rusak, maka fungsinya untuk mengeluarkan racun tidak berfungsi. Akibatnya racun akan menumpuk dalam darah dan akhirnya ke otak. Untuk menghindari hal ini, ada baiknya menjalani gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat akan menjaga fungsi hati agar tetap optimal.

 

Hati yang normal halus dan kenyal bila disentuh. Ketika hati terinfeksi suatu penyakit “misalnya Hepatitis C”, hati menjadi bengkak. Sel hati mulai mengeluarkan enzim alanin aminotransferase ke darah. Bila konsentrasi enzim tersebut lebih tinggi dari normal, itu adalah tanda hati mulai rusak. Sewaktu penyakit hati berkembang, perubahan dan kerusakan hati meningkat.

 

Setelah membengkak, hati mencoba memperbaiki dengan membentuk bekasluk atau parut kecil. Parut ini disebut "fibrosis", yang membuat hati lebih sulit melakukan fungsinya. Sewaktu kerusakan berjalan, semakin banyak parut terbentuk dan mulai menyatu, dalam tahap selanjutnya disebut "sirosis”.

 

Kerusakan yang berulang, area besar hati yang rusak dapat menjadi permanen dan menjadi koreng. Darah tidak dapat mengalir dengan baik pada jaringan hati yang rusak. Hati mulai menciut dan menjadi keras. Penyakit Hepatitis C kronis biasanya dapat menyebabkan sirosis sama seperti kelebihan mengkonsumsi minuman beralkohol.

 

Sewaktu sirosis bertambah parah, hati tidak dapat menyaring kotoran, racun, dan obat yang ada dalam darah. Hati tidak lagi dapat memproduksi “clotting factor” untuk menghentikan pendarahan. Cairan tubuh terbentuk pada abdomen dan kaki, pendarahan pada usus sering terjadi, dan biasanya fungsi mental menjadi lambat. Pada titik ini, transplantasi hati adalah pilihan satu-satunya.

 

Kadang kala kerusakan sel hati diikuti dengan perubahan gen sel yang dapat menjadi kanker. Pasien Hepatitis C kronis memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita "hepatocellular carcinoma", suatu tipe tumor hati.

 

Sirosis dapat dihentikan dan kadang kala dapat dicegah. Untuk pasien Hepatitis C kronis, sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada hati di mana sirosis lebih buruk. Selain itu, jika anda penderita penyakit Hepatitis C hindari alkohol secara total. Juga jangan minum alkohol dengan acetaminophen (merupakan kandungan obat sakit kepala dan flu), karena bila dikonsumsi berbarengan dapat menyebabkan kondisi "hepatitis fulminant", yang dapat menyebabkan fungsi hati rusak total.

 

Penyakit pada hati, yang dikenal dengan sebutan hepatitis, sesungguhnya bisa dipicu oleh beberapa jenis virus. Hingga kini ada tujuh virus yang diberi nama sesuai abjad A, B, C, D, E, G, dan TT. Perbedaannya terletak pada derajat infeksi dan kerusakan jangka panjang yang ditimbulkan mulai dari peradangan hingga kanker pada hati. Paling umum ditemukan kasusnya adalah hepatitis A, B, dan C. Di antara ketiga jenis hepatitis ini, hanya virus hepatitis C yang belum ditemukan vaksin pencegahannya.

 

Data di Amerika Serikat, menunjukkan, dalam 10-20 tahun hepatitis C kronis bisa menjadi beban kesehatan karena penderita dalam level ringan beranjak ke kelas berat dan akhirnya menderita kanker hati. Berdasarkan data tersebut ada kenaikan 60%  kanker hati, 68% kenaikan hepatoma kanker hati primer, 279% kenaikan dekompensasi hati dimana fungsi hati sangat buruk, 528% kebutuhan untuk trunsplatasi, dan 223% peningkatan kematian karenaa penyakit hati.

Banyak yang mengira semua Hepatitis adalah penyakit hati yang sama, padahal tiap jenisnya berbeda dan mempunyai daya tular dan daya pengobatan yang berbeda pula. Hepatitis itu ada yang kadarnya ringan seperti Hepatitis A dan yang terberat seperti Hepaitis C. Di Indonesia tiga jenis Hepatitis itu adalah A, B dan C yang disebabkan virus. Apa perbedaan dari 3 hepatitis ini? Hepatitis merupakan peradangan pada hati yang biasanya disebabkan oleh virus. Hepatitis yang terjadi di Indonesia paling banyak disebabkan oleh virus hepatitis A, B dan C.

Berikut perbedaan antara Hepatitis A, B dan C, seperti dilansir Mayoclinic, Penularan virus Hepatitis A atau Hepatitis Virus tipe A (HVA) melalui fecal oral, yaitu virus ditemukan pada tinja. Virus ini juga mudah menular melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi, juga terkadang melalui hubungan seks dengan penderita.

Gejala Hepatitis A biasanya tidak muncul sampai Anda memiliki virus selama beberapa minggu. Hepatitis A sangat terkait dengan pola hidup bersih. Dalam banyak kasus, infeksi Hepatitis A tidak pernah berkembang hingga separah Hepatitis B atau C sehingga tidak akan menyebabkan kanker hati.

Hepatitis Virus tipe B (HVB) dapat menular melalui darah dan cairan tubuh manusia yaitu kontak seksual, penularan dari ibu ke janin dalam kandungan dan melalui suntikan atau transfusi darah yang tercemar virus Hepatitis B, seperti pengguna narkoba suntik, pengguna alat kesehatan (jarum, pisau, gunting) yang tidak disterilkan sempurna, tindik, tato, pisau cukur, gunting kuku yang tidak steril.

Hepatitis C mempunyai tingkat keparahan yang paling tinggi dibandingkan dengan  Hepatitis A dan B. Sama dengan Hepatitis B, Virus hepatitis C ditularkan lewat darah yang jalan utama infeksinya berasal dari transfusi darah atau produk darah yang belum diskrining (pemeriksaan), saling tukar jarum suntik oleh pengguna narkoba suntik (injecting drug user/IDU) serta jarum atau alat tato dan tindik yang tidak steril.

 

Menjaga organ tubuh memang sangat penting bagi semua orang, salah satunya organ hati yang sangat vital bagi tubuh manusia, walaupun bentuknya yang kecil tetapi hati sangatlah penting untuk peredaran darah manusia.

(sahlan)

 

 

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…