Sejak Swastanisasi Pasar Modal - BEI Bilang Kapitalisasi Tumbuh 29 Ribu Persen

NERACA

Jakarta PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan, sejak dimulainya era swastanisasi pasar modal pada 13 Juli 1992 silam, telah mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) telah tumbuh 29.555% menjadi Rp7.235,83 triliun dari Rp24,4 triliun pada lebih dari 25 tahun yang lalu. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Nilai kapitalisasi pasar BEI saat ini telah melampaui total aset perbankan per November 2017 yang sebesar Rp7.222 triliun. Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang swastanisasi bursa efek juga mencatatkan persentase pertumbuhan yang paling tinggi dibandingkan bursa negara lain yakni 2.272% menjadi 6.505,52 poin per akhir pekan ini dari level di 13 Juli 1992 silam sebesar 274,24 poin.

Sementara persentase pertumbuhan IHSG melampaui bursa Thailand sebesar 104%, Malaysia 190%, Singapura 132%, Jepang 37%, Amerika Serikat (Indeks Dow Jones) 692%, serta Inggris 165%. Dari sisi outstanding obligasi di BEI juga mengalami pertumbuhan selama lebih dari 25 tahun terakhir sebesar 315% menjadi Rp2.487 triliun dari Rp598,7 triliun di 1992 silam. Pergerakan IHSG selama sepekan terakhir mengalami pelemahan 1,86% menjadi 6.505,52 poin. Nilai kapitalisasi pasar BRI juga berubah 1,84% menjadi Rp7.235,83 triliun.

Rata-rata nilai transaksi perdagangan harian pada pekan kemarin juga mengalami koreksi 6,26% menjadi Rp9,50 triliun dari Rp10,14 triliun sepekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian IHSG mengalami peningkatan 16,5% menjadi 14,61 miliar unit saham dari 12,54 miliar unit saham sepekan sebelumnya, dan rata-rata frekuensi harian pada pecan kemarin ikut berubah 7,45% menjadi 374,67 ribu kali transaksi dari 404,84 ribu kali transaksi pada pekan lalu.

Investor asing membukukan aksi jual bersih pada pekan kemarin dengan nilai Rp 5,3 triliun. Sepanjang tahun ini investor asing membukukan aksi beli bersih senilai Rp 1,75 triliun. Kata analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, IHSG bergerak melemah seiring dengan mayoritas bursa saham eksternal menyusul imbal hasil selain saham di Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan.”Investor saham belum merasa nyaman dengan kenaikan imbal hasil-imbal hasil di AS,”ujarnya.

Dirinya juga menambahkan bahwa harga komoditas dunia yang mengalami tekanan turut memberi dampak negatif bagi saham-saham sektor pertambangan di BEI. Di sisi lain, investor asing yang kembali melanjutkan aksi lepas saham turut menjadi sentimen negatif bagi IHSG. Saham Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan Astra International Tbk (ASII) menjadi salah satu saham yang paling banyak dijual asing.

Di sisi lain, lanjut dia, pelemahan mata uang rupiah hingga menembus level Rp13.600 per dolar AS turut menjadi faktor negatif bagi pasar saham domestik. Diharapkan Bank Indonesia melakukan intervensi sehingga fluktuasi rupiah dapat lebih stabil. Kemudian dalam pengembangan pasar modal, BEI terus melakukan program edukasi dan sosialisasi dilakukan di berbagai kota demi meningkatkan jumlah investor pasar modal.

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…