PT Sky Energy Indonesia Tbk, perusahaan yang bergerak sebagai distributor modul surya dan penyedia jasa layanan teknis untuk pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menetapkan harga pelaksanaan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada rentang Rp 375 hingga Rp 450 per saham.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarim, perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 203,26 juta saham. Sehingga, perusahan bakal meraup dana segar antara Rp 76,12 miliar hingga Rp 91 miliar melalui perhelatan tersebut. Seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal. Sky Energy berniat membeli mesin untuk pengembangan usaha dan lahan guna menambah area produksi. Pencatatan saham perdana saham Sky Energy dijadwalkan pada 28 Maret 2018. Mirae Asset Sekuritas Indonesia menjadi penjamin emisi IPO Sky Energy dan PT Bima Registra sebagai biro administrasi efek.

Untuk diketahui, 86,78% saham Sky Energy Indonesia dimiliki oleh PT Trinitan Global Pasifik dan 13,22% dimiliki oleh Hitachi High Technologies PTE LTD. Berdasarkan laporan keuangan akhir September 2017, perusahaan penghasil panel surya ini memiliki aset Rp448,5 miliar, pendapatan  Rp419,8 miliar dan laba bersih Rp24,8 miliar.