Impor Banten Desember Turun 11,75 Persen

Impor Banten Desember Turun 11,75 Persen

NERACA

Serang - Nilai impor Provinsi Banten pada Desember 2017 mengalami penurunan 11,75 persen dibanding bulan sebelumnya dari 1.018,78 juta dolar AS menjadi 899,06 juta dolar AS.

“Penurunan nilai impor sebesar itu disebabkan turunnya permintaan terhadap sejumlah golongan barang, seperti bahan kimia organik yang turun 57,59 persen dari 244,01 juta dolar AS pada November menjadi 186,82 juta dolar AS di Desember 2017,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Rabu (7/2).

Selain bahan kimia organik, golongan barang lain yang mengalami penurunan impor adalah ampas/sisa industri makanan turun 8,15 persen, bahan bakar mineral (-7,23 persen), gandum-ganduman (-4,34 persen), mesin-mesin/pesawat mekanik (-2,79 persen) dan golongan barang garam, belerang, kapur yang mengalami penurunan 2,19 persen.

Secara keseluruhan impor nonmigas mengalami penurunan 12,55 persen dari 677,28 juta dolar AS pada bulan sebelumnya menjadi 592,31 juta dolar AS, diikuti turunnya impor migas sebesar 10,18 persen menjadi 306,75 juta dolar AS, dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 341,51 juta dolar AS.

Peran impor komoditi nonmigas pada kumulatif Desember 2017 masih sangat dominan yaitu 70,03 persen. Dominasi komoditi nonmigas juga dapat dilihat dari perannya terhadap impor pada bulan Oktober dan November 2017 yang secara berturut-turut tercatat sebesar 70,84 persen dan 70,40 persen.

Dibandingkan periode Januari-Desember 2016, impor Banten periode yang sama pada tahun 2017 meningkat 29,34 persen. Peningkatan tersebut disebabkan oleh impor komoditi nonmigas yang mengalami peningkatan 19,50 persen dan komoditi migas yang naik 60,17 persen.

Soebeno mengatakan nilai impor nonmigas terbesar Desember 2017 berasal dari golongan barang bahan kimia organik yang mencapai 186,82 juta dolar AS, disusul gula dan kembang gula serta besi dan baja dengan nilai impor masing-masing sebesar 77,18 juta dolar AS dan 72,53 juta dolar AS.

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar adalah Singapura dengan nilai impor sebesar 68,50 juta dolar AS, diikuti oleh Thailand dan Jepang, masing-masing dengan impor sebesar 64,57 juta dolar AS dan 58,59 juta dolar AS, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 181,65 juta dolar AS.

Sepuluh golongan barang impor nonmigas Banten pada Desember 2017 adalah bahan kimia organik senilai 186,82 juta dolar AS, gula dan kembang gula (77,18 juta dolar AS), besi dan baja (72,53 juta dolar AS), gandum-ganduman (62,55 juta dolar AS), mesin-mesin/pesawat mekanik (55,95 juta dolar AS), ampas/sisa industri mekanik (33,71 juta dolar AS), bijih, kerak dan abu logam (32,39 juta dolar AS), bahan bakar mineral (30,37 juta dolar AS), benda-benda dari besi dan baja (11,90 juta dolar AS)) dan garam, belerang kapur senilai 7,26 juta dolar AS.

12 negara impor asal barang pada Desember adalah Singapura senilai 68,50 juta dolar AS, Thailand (64,57 juta dolar AS), Malaysia (42,77 juta dolar AS), Jepang (58,59 juta dolar AS), Australia (53,71 juta dolar AS), Brazil (53,66 juta dolar AS), India (41,89 juta dolar AS), Ukraina (33,25 juta dolar AS), Rusia (30,51 juta dolar AS), Tiongkok (27,41 juta dolar AS), Korea Selatan (20,93 juta dolar AS) dan Kanada senilai 16,92 juta dolar AS. Ant


BERITA TERKAIT

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…