Buntut Anjloknya Harga Saham - Minat Perusahaan IPO Tidak Berpengaruh

NERACA

Jakarta – Anjloknya bursa saham global dan termasuk indeks Bursa Efek Indonesia (BEI), tentunya membuat kepanikan para investor saham dan kondisi ini tentunya akan mempengaruhi minat perusahaan untuk mencatatkan saham perdananya di pasar modal lantaran kondisi pasar yang tidak kondusif,

Namun hal tersebut diyakini para analis pasar modal tidak akan mempengaruhi minat perusahaan untuk mencatatkan saham perdananya atau initial public offering (IPO). “Kondisi pasar primer dan sekunder itu dua hal yang berbeda,”kata Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas, David Sutyanto di Jakarta, kemarin.

Penurunan yang terjadi di pasar sekunder, sedangkan IPO fokus di pasar primer. Di pasar primer, valuasi calon emiten dititik beratkan pada fundamental emiten, tanpa mempertimbangkan kemampuan pergerakan saham atau kondisi pasar sekunder. Porsi IPO juga jadi faktor yang cukup mempengaruhi di pasar ini.

Secara umum, porsi di atas Rp 250 miliar bakal banyak diincar oleh investor institusi. Sebab, dengan porsi tersebut, mereka berpeluang lebih besar untuk menyerap saham baru lebih banyak.”Tapi memang tidak ada patokan porsi khusus karena setiap bisnis punya kebutuhan dana yang berbeda," jelas analis Artha Sekuritas Frederik Rasali.

Jika sudah masuk ke pasar sekunder, barulah mekanisme pasar sangat mempengaruhi. Kendati demikian, kondisi pasar sekunder kemarin masih bisa dikompensasi dengan valuasi saham, salah satunya menawarkan price earning ratio (PER) yang lebih murah. “Pricing sangat penting. Yang tak kalah penting juga komunikasi dari emiten. Harus ada cerita supaya sahamnya juga likuid di pasar sekunder," jelas David.

Sebagai informasi, setidaknya ada sekitar 10 calon emiten yang bakal listing semester I tahun ini dan menggunakan buku Desember sebagai dasar valuasinya. Sebelumnya, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio menilai aksi jual oleh investor asing di pasar saham domestik hanya untuk merealisasikan keuntungannya.”Saya cek dan tanya kepada mereka, mereka tetap di sini, yang terjadi hanya 'take profit' biasa. Dengan ekonomi Indonesia yang bagus, asing akan tetap bertahan,"ujarnya.

Pada Selasa(6/2) kemarin, IHSG BEI ditutup melemah 111,13 poin atau 1,68% menjadi 6.478,54, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 16,51 poin (1,49 persen) menjadi 1.090,48. Sementara investor asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp1,745 triliun.

Menurut dia, aksi jual saham oleh investor asing merupakan salah satu strategi dalam berinvestasi. Investor asing akan keluar dari satu saham dan akan kembali masuk ke saham lainnya dengan valuasi yang lebih murah.”Dengan fundamental ekonomi Indonesia yang kuat, kami optimistis minat investor berinvestasi di pasar modal Indonesia masih tinggi," katanya.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati akan terus memantau perkembangan bursa saham dunia yang mengalami perlemahan yang dipicu potensi membaiknya kondisi perekonomian di Amerika Serikat.”Kita terus memantau perkembangan dari bursa-bursa di luar negeri, yang di-'trigger' oleh perkembangan yang ada di AS. Tentu berbagai macam sentimen muncul, menular kepada bursa-bursa di kawasan Eropa dan Asia," ujarnya.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah dalam menghadapi kondisi perlemahan pasar modal ini akan memperkuat koordinasi dengan otoritas moneter untuk menjaga stabilitas perekonomian Indonesia.

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…