Pangkas Sentimen Negatif - Emiten Diminta Percepat Laporan Keuangan

NERACA

Jakarta  -Pasca pencapaian rekor baru indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terjadi beberapa kali, kini tren IHSG kembali terkoreksi akibat minimnya sentimen positif di pasar. Melihat kondisi tersebut, tentunya memberikan kepanikan para pelaku pasar akan potensi koreksi yang lebih dalam lagi.

Maka merespon hal tersebut, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio meminta kepada seluruh emiten untuk menyerahkan laporan keuangan lebih cepat. Tujuannya adalah untuk mengerek laju IHSG. Pasalnya, kinerja perusahaan yang melantai di bursa cukup memuaskan.”Pesan saya adalah tolong emiten-emiten yang sahamnya bagus dipercepat rilis laporan keuangannya. Tunjukan bahwa kinerja perusahaan bagus," katanya di Jakarta, Selasa (6/2).

Dirinya meyakini, kinerja mayoritas emiten sepanjang tahun lalu cukup memuaskan. Tito bahkan telah berkomunikasi dengan sejumlah perusahaan besar dan memastikan bahwa tidak ada arahan untuk melakukan penjualan dari investor asing. Dia menjelaskan, saat ini pasar saham di seluruh negara memang tengah terkoreksi.

Indonesia, sambungnya, termasuk beruntung karena pelemahan indeks tidak terlalu dalam. Dari data yang dirilis, sampai akhir bulan lalu BEI berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,5%. Adapun secara year to date 5 Februari lalu, Indonesia berhasil menempati posisi ketiga dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,12%, hanya kalah dari bursa Shanghai yang tumbuh 3,19% dan Hong Kong sebesar 2,46%."Jadi performance kita di Asean terbaik dan di Asia hanya kalah dengan China," imbuhnya.

Sementara itu, sebanyak sembilan emiten yang telah merilis laporan keuangan 2017 menunjukkan kinerja positif yakni tumbuh 22%. Oleh karena itu, Tito menegaskan, pelemahan IHSG tidak akan berlangsung lama. Menurutnya, masuknya IHSG ke zona merah murni karena adanya persepsi dari perekonomian dunia, terutama Amerika Serikat. Pasalnya, kinerja para emiten justru menunjukkan sebaliknya."Saya katakan bahwa jika hasil perusahaan pada 2017 bagus dan ekonomi bagus, ini semua hanya persepsi sesaat karena fundamental ekonomi dan perusahaan itu bagus," katanya.

Keyakinan yang sama juga disampaikan analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya. Dimana sentimen negatif IHSG hanya sementara. Alasannya, banyak faktor pendukung lain bagi industri pasar modal adalah masih kuatnya fundamental perekonomian nasional yang masih akan melanjutkan pertumbuhan.”Kondisi dalam negeri yang kondusif akan menjadi daya tarik bagi investor untuk tetap berinvestasi," katanya.

Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/2), IHSG ditutup melemah 111,13 poin atau 1,68% menjadi 6.478,54, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 16,51 poin (1,49%) menjadi 1.090,48. Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 470.463 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,672 miliar lembar saham senilai Rp15,490 triliun. Sebanyak 58 saham naik, 330 saham menurun, dan 92 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 1.071,84 poin (4,73%) ke 21.610,24, indeks Hang Seng melemah 1.649,80 poin (5,12%) ke 30.595,42 dan Straits Times melemah 76,55 poin (2,20%) ke posisi 3.406,38.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…