KOTA SUKABUMI - DPR : Indonesia Terjebak Ekonomi Kapitalis

KOTA SUKABUMI

DPR : Indonesia Terjebak Ekonomi Kapitalis

NERACA

Sukabumi - Negara Indonesia saat ini terjebak dalam perekonomian kapitalis, salah satu parameternya terkait dengan penguasaan ekonomi. Bahkan hasil riset Bank Dunia bahwa 1 persen penduduk Indonesia mengusasi 50 persen, dan itu merupakan ciri kapitalisme.

Selain itu, BUMN dan BUMD semakin kecil, sementara perusahaan swasta semakin besar."Saat ini bangsa Indonesia terjebak dalam ekonomi kapitalis," tandas Anggota DPR RI Ecky Awal Mucharam, usai memberikan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Gedung Juang Kota Sukabumi, Selasa (6/2).

Seharusnya kata Ecky, ekonomi bangsa Indonesia itu berasas kekeluargaan. Apalagi hal itu terdapat di dalam Undang-Undang Dasar 1945."Kalau dilihat dari undang-undang berasas keleluargaan itu berarti gotong royong. Hal itu sudah jelas koperasi yang memiliki sistem itu," ucapnya.

Ecky mengatakan, jebakan ekonomi ini lantaran undang-undang tidak ada yang ngawal. Selain itu, partai Islam yang memiliki ruh kekeluargaan porsinya semakin sedikit."Intinya sudah tidak ada yang mengawal undang-undang," ungkapnya.

Ecky berharap, ke depan Indonesia bisa memahami dan mengaplikasikan undang-undang kedalam keseharian masyarakat. Sehingga kecintaan terhadap Indonesia lebih tinggi."Semoga ada yang cinta dan paham undang-undang. Sehingga masyarakat bisa sejahtera," katanya.

Untuk itu mari perbaiki undang-undang, terutama undang-undang, koperasi, kewirausahaan dan undang-undang terkait keuangan negara."Saya berharap undang-undang yang lain dalam konteks perekonomian dan keuangan itu kembali sesuai treknya Undang-Undang Dasar 45," pungkasnya.

Sekedar informasi, kapitalisme adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. Arya

 


BERITA TERKAIT

Coblos Gambar untuk Memilih Pimpinan PWI Jaya 2024-2029

NERACA Jakarta - Tidak terasa jika pemilihan pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DKI Jakarta sudah semakin mendekat. Tinggal dalam hitungan…

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Coblos Gambar untuk Memilih Pimpinan PWI Jaya 2024-2029

NERACA Jakarta - Tidak terasa jika pemilihan pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DKI Jakarta sudah semakin mendekat. Tinggal dalam hitungan…

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…