Aksi Jual Investor Tekan IHSG Awal Pekan

NERACA

Jakarta – Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (5/2) awal pekan kemarin diramaikan aksi jual investor karena minimnya sentimen positif. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 39,14 poin atau 0,59% menjadi 6.589,67, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 4,90 poin (0,44%) menjadi 1.107,00.

Analis Binaartha Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada mengatakan bahwa minimnya sentimen positif, terutama dari bursa saham eksternal memicu investor di dalam negeri termasuk asing mengambil posisi lepas saham sehingga laju IHSG tertahan.”Bursa saham di kawasan Asia mengalami pelemahan, situasi itu membuat investor menahan transaksi beli di pasar saham domestik,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Berdasarkan data BEI, pada awal pekan ini (Senin, 5/2), investor asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" di pasar saham domestik sebesar Rp656,6 miliar. Di sisi lain, lanjut dia, nilai tukar rupiah yang mengalami depresiasi terhadap dolar AS juga turut menjadi faktor negatif bagi pasar saham. Namun diharapkan, dengan volume transaksi pasar saham domestik yang relatif stabil dapat mampu menahan pelemahan lebih dalam.

Sementara itu, analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menambahkan bahwa pergerakan IHSG sedang berada dalam pola konsolidasi dengan peluang menguat masih cukup besar seiring dengan fundamental ekonomi nasional dan ekspektasi laporan kinerja emiten yang akan tumbuh.”Data perekonomian awal tahun ini yang telah dirilis cukup positif, menunjukan fundamental perekonomian dalam keadaan stabil," kata William Surya Wijaya.

Menurut dia, hal itu dapat dijadikan sebagai salah satu acuan bagi investor untuk menentukan strategi berinvestasi, jika terjadi koreksi merupakan hal wajar yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian. Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 353.925 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,405 miliar lembar saham senilai Rp7,117 triliun. Sebanyak 123 saham naik, 254 saham menurun, dan 92 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei ditutup turun 592,45 poin (2,55%) ke 22.682,08, indeks Hang Seng melemah 356,56 poin (1,09%) ke 32.245,22 dan Straits Times melemah 46,89 poin (1,33%) ke posisi 3.482,93. Pada pembukaan perdagangan, IHSG jua dibuka melemah 39,17 poin atau 0,59% menjadi 6.637,63, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 10,71 poin (0,96%) menjadi 1.101,19.

Melemahnya bursa saham di kawasan Asia menjadi salah satu faktor negatif bagi pergerakan bursa saham di dalam negeri dan investor cenderung melepas sebagian sahamnya sehingga IHSG mengalami tekanan. Sementara pergerakan mata uang rupiah yang mengalami depresiasi terhadap dolar AS juga turut mempengaruhi investor saham di dalam negeri sehingga menahan transaksi beli di pasar saham.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…