Danai Refinancing - Bekasi Fajar Kantungi Pinjaman US$ 75 Juta

NERACA

Jakarta - PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), perusahaan bergerak di pengembangan, pembangunan dan pengelolaan kawasan industri mendapatkan pinjaman US$ 75 juta atau sekitar Rp 1 triliun (asumsi kurs Rp 13.437 per dolar Amerika Serikat). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, perseroan beserta anak-anak perusahaannya yaitu PT Bekasi Matra Industrial Estate, PT Bekasi Surya Pratama dan PT Best Sinar Nusantara telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman baru dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Bangkok Bank Public Company Limited Jakarta Branch. Bank tersebut sebagai original lender. Adapun pinjaman tersebut dapat ditingkatkan hingga US$ 130 juta.

Sekretaris Perusahaan PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk, Herdian mengatakan, pinjaman tersebut dipakai untuk refinancing terhadap pinjaman fasilitas sindikasi yang ada. Selain itu, penggantian biaya terhadap biaya dan ongkos yang telah dikeluarkan oleh perseroan dan anak usaha perseroan sehubungan pembangunan infrastruktur dan fasilitas kawasan industri.

Pinjaman tersebut bertenor 96 bulan sejak penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman. Bunga pinjaman 5,5% plus London Interbank Offered Rate (LIBOR) tiga bulan.”Tersedianya dana ini untuk mendukung arus kas dalam menunjang kegiatan usaha perseroan,”ujarnya.

Sebagai informasi, melesatnya penjualan tanah kemarin seluas 42 hektar dari target sepanjang 2017 seluas 30-40 hektar mendorong optimisme perseroan untuk terus berkontribusi pada pengembangan industri dan ekonomi Indonesia ke depan. Tahun ini, perseroan menargetkan bisa menjual 35 hektar hingga 45 hektar lahan industri.

Selain berhasil mencatatkan penjualan lahan, perseroan juga memanfaatkan sinyal positif bisnis kawasan industri untuk melakukan efisiensi dengan melepas sebagian saham di segmen pergudangan. BEST mengurangi kepemilikannya di perusahaan patungan, PT Daiwa Manunggal Logistik Properti. BEST memangkas porsi saham dari semula 51% menjadi hanya 31%.

Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas menilai, keputusan tersebut cukup positif. Dengan mengurangi porsi bisnis pergudangan, BEST bisa lebih fokus mengembangkan bisnis kawasan industri. "Penjualan lahan industri lebih prospektif ke depannya," ujar dia.

Nafan bilang, sejak semester satu lalu tahun kemarin, perolehan laba bersih BEST cenderung tergerus dibandingkan di 2016. Namun, dengan penjualan lahan yang membaik, laba perusahaan di akhir tahun bisa tumbuh lebih tinggi. Apalagi, perusahaan tengah berusaha untuk mengurangi beban utangnya. Di bulan Desember ini, BEST akan mengantongi pinjaman senilai 2,2 miliar yen. Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk membiayai pinjaman dalam mata uang asing sekaligus sebagai modal kerja.  

Berangkat dari hal tersebut, pendapatan BEST tahun ini diprediksi akan mencapai Rp 1,19 triliun dengan laba bersih Rp 556 miliar. Sementara itu, Antonia Febe Hartono, analis Danareksa Sekuritas memperkirakan, pendapatan BEST tahun ini mencapai Rp 1,22 triliun atau naik 14,5% year on year. Lalu, laba bersih BEST diperkirakan meningkat 15,9% menjadi Rp 537 miliar.

 

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…