Proyek Turnkey Tol Becakayu - WSBP Terima Pembayaran Rp 1,55 Triliun

NERACA

Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) kembali memperoleh penerimaan termin sebesar Rp1,55 triliun pada Januari 2018 dari proyek turnkey tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 1b dan 1c. Ini merupakan penerimaan termin kedua setelah pada Desember 2017 lalu WSBP menerima pembayaran termin sebesar Rp429 miliar. 

Direktur Keuangan dan Risiko PT Waskita Beton Precast Tbk, MC Budi Setyono dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan bahwa total penerimaan termin hingga 31 Januari 2017 sebesar Rp1,8 triliun. Penerimaan pembayaran termin ini berasal dari proyek turnkey tol Becakayu dan sejumlah proyek non turnkey. “Kami optimis, sesuai proyeksi arus kas sampai dengan akhir tahun nanti, kas operasional perusahaan dapat menunjukkan hasil yang positif," ujarnya.

Dirinya mengungkapkan, beberapa proyek yang tengah dikerjakan dengan dukungan dari produk precast & readymix WSBP, antara lain proyek jalan tol Becakayu seksi 1a dan 2d, proyek jalan tol Cimanggis Cibitung, Jakarta-Cikampek (elevated), proyek jalan tol Bocimi, proyek jalan tol Legundi-Bunder, proyek jalan tol Pasuruan-Probolinggo, dan proyek jalan tol lainnya di sepanjang Pantura dan Trans Sumatera.  

Adapun target kontrak baru tahun 2018 adalah sebesar Rp11,52 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan pencapaian kontrak baru tahun lalu sebesar Rp11,03 triliun. “Target kontrak baru ini relatif tinggi jika dibandingkan dengan kompetitor sejenis lainnya. Maka dari itu, perusahaan fokus untuk merealisasikan kontrak tahun 2018 menjadi pendapatan usaha,”tuturnya.

Selain itu, pada awal 2018, terdapat sisa nilai kontrak WSBP sebesar Rp13,65 triliun. Dengan begitu, tahun ini diperkirakan WSBP mengelola total nilai kontrak sebesar Rp25,17 triliun. Dengan tingginya Nilai Kontrak Dikelola (NKD )tersebut, WSBP fokus dalam menjaga operasional seluruh plant & batching plant sesuai prosedur yang berlaku sehingga dapat menjaga kualitas terbaik dari produk-produk perusahaan. 

Sebagai informasi, saat ini perusahaan mempunyai kapasitas produksi sebesar 3,25 juta ton/tahun, dengan didukung oleh 11 plant serta mengelola 83 batching plant dan 5 quarry. Pada 2018, kapasitas produksi menjadi 3,75 juta ton/tahun, dimana perusahaan akan meningkatkan kapasitas produksi sekitar 500 ribu ton/tahun hingga 600 ribu ton/tahun. Peningkatan kapasitas ini berasal dari dua plant baru WSBP di Kalimantan Timur dan Sumatera Utara serta peningkatan dari kapasitas produksi eksisting.

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…