Angkasa Pura I Raup Laba Rp 1,6 Triliun

NERACA

Jakarta –Sepanjang tahun 2017 kemarin, PT Angkasa Pura I (Persero) membukukan laba bersih (unaudited) sebesar Rp1,6 triliun, tumbuh 39% jika dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 1,1 triliun. Sementara untuk pendapatan operasional  tercatat sebesar Rp 7,1 triliun atau tumbuh 17% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 6,1 triliun.

Direktur Utama Angkasa Pura (AP) I,  Faik Fahmi mengungkapkan, dari pendapatan operasional tersebut, Rp4,2 triliun berasal dari bisnis aeronautika yang meliputi Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U). Selanjutnya, Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), layanan "aviobridge, check-in counter", dan layanan "baggage handling system".
Sisanya Rp2,9 triliun berasal dari bisnis non-aeronautika yang meliputi sewa ruang, konsesi, reklame, parkir, peron, "lounge, event promotion", dan lainnya.”Peningkatan pendapatan tersebut sejalan dengan pertumbuhan penumpang, pesawat, dan kargo, seiring dengan upaya perusahaan menginisiasi program pengembangan destinasi wisata 'collaborative destination development' (CDD) yang berkerja sama dengan pemerintah daerah serta terus meningkatkan fasilitas dan kualitas pelayanan bandara," tutur Faik.

Selama 2017, AP I mencatat peningkatan trafik pesawat sebesar 3,5% dari 764.531 pergerakan pada 2016 menjadi 791.496 pergerakan pada 2017. Sementara itu trafik penumpang tumbuh 6% dari 84,7 juta orang pada 2016 menjadi 89,7 juta orang pada 2017. Sedangkan trafik kargo tumbuh 11,4 persen dari 362 juta kg pada 2016 menjadi 403 juta kg pada 2017.”Perusahaan telah menggelontorkan dana investasi tahun 2017 sebesar Rp4,6 triliun yang terdiri atas Rp2,3 triliun untuk pengembangan bandara dan Rp2,3 triliun untuk investasi bidang keselamatan dan pelayanan," ujar Faik Fahmi.

Sementara itu, pada 2017 perusahaan memperoleh beberapa penghargaan internasional seperti Bandara Juanda Surabaya yang meraih penghargaan Bandara Paling Tepat Waktu di Dunia kategori Bandara Besar (10-20 juta penumpang per tahun) dari Lembaga Analis Perjalanan Udara asal Inggris OAG. Sedangkan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang meraih predikat "The 3rd World Best Airport" pada kategori 15-25 juta penumpang per tahun pada ajang "Airport Service Quality (ASQ) Awards" oleh Airport Council International (ACI), dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar yang meraih penghargaan sebagai "The Most Improved Airport in Asia Pacific" pada ajang yang sama ASQ Awards.
Di samping itu, lanjut Faik, perusahaan juga berhasil mengurangi jumlah bandara yang merugi yaitu 5 bandara di tahun 2016 menjadi 3 bandara di 2017. Ketiga bandara tersebut yaitu bandara yang memang jumlahnya penumpang di bawah 2 juta orang per tahun seperti Bandara El Tari Kupang, Bandara Pattimura Ambon, dan Bandara Frans Kaisiepo Biak.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…