Rata-Rata Suku Bunga Kredit Bank Turun 34 bps

 

NERACA

 

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat, rata-rata bunga kredit perbankan sebesar 11,3 persen pada akhir tahun lalu. Rerata tersebut hanya turun 34 bps dibandingkan akhir 2016 sebesar 12,04 persen. Berdasarkan data uang beredar BI yang dikutip, Kamis (1/2), rata-rata suku bunga deposito perbankan sepanjang tahun lalu juga mengalami penurunan, berkisar antara 49 bps hingga 65 bps. Suku bunga deposito dengan tenor satu bulan turun dari 6,46 persen pada 2016 menjadi 5,81 persen, tenor tiga bulan turun dari 6,69 persen menjadi 6,11 persen, tenor 6 bulan turun dari 7,11 persen menjadi 6,61 persen.

Bunga deposito tenor 12 bulan turun dari 7,31 persen menjadi 6,61 persen dan tenor 24 bulan turun dari 7,36 persen menjadi 6,73 persen. Sementara itu, dalam survei perbankan BI, responden dari kalangan perbankan memperkirakan sebagian besar rata-rata suku bunga kredit akan menurun pada kuartal pertama tahun ini. Penurunan seiring dengan rata-rata biaya dana perbankan yang diperkirakan stabil pada level 5,77 persen dan biaya dana yang diperasionalkan oleh perbankan untuk memperoleh pendapatan yang diperkirakan naik 2 bps menjadi 9,26 persen.

Rata-rata suku bunga kredit modal kerja diperkirakan turun 5 bps menjadi 12,24 persen dan suku bunga kredit konsumsi turun 8 bps menjadi 15,08 persen. Sementara itu, kredit investasi naik 2 bps menjadi 11,89 persen. Adapun, pada jenis kredit konsumsi, penurunan suku bunga kredit terjadi pada semua jenis kredit dengan penurunan terbesar pada suku bunga kartu kredit sebanyak 18 bps. Kemudian disusul oleh kredit multiguna yang turun 17 bps dan KPR/KPA sebesar 5 bps.

Industri perbankan memprediksi adanya penurunan suku bunga kredit pada 2018. Meskipun Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve berencana menaikkan suku bunga acuan Fed Funds Rate (FFR) sebanyak tiga kali pada tahun ini. Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Achmad Baiquni, menyatakan bakal melihat lebih jauh dampak kenaikam FFR tahun ini. Tahun lalu, saat The Fed menaikkan suku bunga acuan, BNI justru menurunkan suku bunga kredit beberapa kali.

"Mudah-mudahan dengan kondisi dalam negeri yang kondusif, itu bisa meredam kenaikan Fed Funds Rate. Kita tunggu dari Bank Indonesia juga bagaimana BI 7-Days Repo Rate nanti," kata Baiquni. Ia memprediksikam suku bunga kredit BNI bakal menurun tahun ini. Sebab, biaya dana (cost of fund) juga turun, serta inflasi rendah. "Kalau turun berapa basis points situasional juga. Kami belum tahu. Begitu Fed menaikkan, kami lihat bagaimana pengaruhnya terhadap permintaan dana," jelas Baiquni.

 

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…