Danai Pembangunan Infrastruktur - Pemprov Sulsel Potensial Terbitkan Obligasi

NERACA

Makassar - Memanfaatkan sumber pendanaan di pasar modal dalam pembangunan infrastruktur, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu'mang mengatakan, Provinsi Sulawesi Selatan potensial memanfaatkan obligasi untuk membiayai pembangunan.”Sulsel sangat mungkin menggunakan obligasi daerah, apa lagi negara lain sudah gunakan, termasuk Malaysia,"ujarnya di Makassar, kemarin.

Dengan menggunakan obligasi daerah, kata Agus, proses pembangunan infrastruktur dapat dilakukan lebih cepat sehingga lebih menguntungkan baik bagi pemerintah maupun masyarakat. Dirinya bagaimana pembangunan infrastruktur struktur jalan yang mengandalkan pembiayaan dari APBN, dan APBD membutuhkan waktu bertahun-tahun karena keterbatasan biaya.

Akibatnya, kata wagub, biaya membengkak khususnya terkait pembebasan lahan yang biayanya meningkat drastis dalam beberapa tahun. Hal ini, kata dia, berbeda jika menggunakan obligasi daerah. Pembiayaan, kata Agus, dapat diperoleh dengan angka yang memadai sehingga proyek dapat diselesaikan dengan cepat.”Keuntungannya nilai aset pemerintah juga meningkat berlipat dalam kurun waktu singkat," jelasnya.

Karena itu, dia berharap penerbitan obligasi daerah Sulsel dapat segera dilakukan. Sebelumnya, pada 2017 lalu, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) Indiarto Budiwitono mengatakan penerbitan obligasi daerah Sulsel tengah menunggu hasil pemeringkatan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

PT Pefindo, kata dia, melakukan pemeringkatan berdasarkan data-data keuangan yang diolah lebih lanjut, termasuk dengan mempertimbangkan capaian penilaian Laporan Keuangan Pemprov Sulsel yang meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tujuh kali berturut-turut dari BPK RI.”Itu (WTP) positif, apa lagi pertumbuhan ekonomi Sulsel selalu di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional," ucapnya.

Setelah hasil diperoleh, kata dia, pihaknya akan kembali melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait, untuk mempersiapkan pengajuan penerbitan obligasi daerah.”Kami berharap Pemprov Sulsel dapat menjadi contoh bagi pemerintah daerah lain bahwa terdapat alternatif pembiayaan lain melalui pasar modal," jelasnya. (ant/bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…