Kuasai Saham Cellum Global Zrt - Telkom Kuras Kocek Hingga US$ 6 Juta

NERACA

Jakarta – Ekspansi bisnis PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menjadi perusahaan operator telekomunikasi terbesar di Asia terus dilakukan dengan berbagai akuisisi perusahaan. Teranyar, perseroan melalui anak usahanya, PT Metranet menyuntikan modal ke Cellum Global Zrt. Pada 30 Januari 2018, Metranet menandatangani perjanjian penyertaan saham baru bersyarat. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

VP Investor Relations TLKM, Andi Setiawan mengatakan, Metranet akan melakukan penyertaan saham baru di Cellum melalui dua tahap. Tahap pertama, MetraNet akan menyertakan saham baru senilai US$ 4 juta. Sehingga kepemilikan MetraNet di Callum menjadi 20,4%. Kemudian tahap kedua, MetraNet akan menyertakan saham baru di Cellum dengan nilai US$ 2 juta sehingga kepemilikan akhir MetraNet menjadi 30,4%.

Cellum adalah perusahaan penyedia solusi mobile payment dan commerce service. Perusahaan ini berdiri di bawah payung hukum Hungaria. Penyertaan saham baru ini, diharapkan dapat memperkuat portofolio TIMES. Khususnya penguatan ekosistem bisnis itech Telkom Group yang sejalan dengan Visi Telkom untuk menjadi digital telco company.

Asal tahu saja, dalam mendanai beberapa rencana akuisisi perusahaan, Telkom tengah mencari pinjaman perbankan hingga US$ 1 miliar. Perseroan sendiri mengungkapkan, akan memberikan fleksibilitas kepada pihak kreditur, dengan pilihan tenor pinjaman satu tahun atau tiga tahun. Harry M. Zen, Direktur Keuangan TLKM, enggan memberikan konfirmasinya terkait hal ini. Namun, manajemen memastikan jika proses akuisisi atas sejumlah perusahaan masih berlanjut.

Disebutkan, masih ada sekitar 10 target akuisisi yang masih dalam proses due diligence. Sebelumnya perseroan sudah merealisasikan beberapa akuisisi. Salah satunya akuisisi 60% saham PT Nutech Integrasi. Nilai transaksi yang dilakukan melalui anak usaha TLKM, PT Multimedia Nusantara (Telkom Metra) ini sebesar Rp 24 miliar. Nutech merupakan perusahaan ketiga yang diakuisisi TLKM di 2017. 

Selain itu, melalui anak usahan lainnya yakni Telkom Sigma, TLKM mengakuisisi 60% saham PT Bosnet Distribution Indonesia. Ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor fast moving consumers goods ICT Solutions. Usai mengakuisisi Bosnet, TLKM kembali mengakuisisi perusahaan satelit asal Malaysia. Anak usaha TLKM, PT Telkom Indonesia Internasional (Telin), membeli mayoritas saham TS Global Network Sdn Bhd (TSGN). 

TS Global merupakan perusahaan penyedia layanan VSAT terbesar di Malaysia, yang memiliki pelanggan korporasi dari berbagai industri. Di antaranya perkebunan, pertambangan, pemerintahan dan perbankan. TSGN juga memiliki perusahaan afiliasi di Brunei dan Myanmar. Negosiasi untuk akuisisi lainnya masih berlanjut. Beberapa di antaranya juga sudah ada yang masuk dalam tahapan terakhir.

Tahun ini TLKM berupaya mengembangkan ekosistem digital. Untuk membiayai ekspansi itu, TLKM mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2018 berkisar 25% dari proyeksi pendapatan TLKM. Pendapatan TLKM pada 2018 diprediksi meningkat dibandingkan pencapaian 2017.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…