Proyek Waduk Jatibarang Dikebut - Diperkirakan Oktober 2013 Selesai

NERACA

Jakarta---Proyek infrastruktur, yakni Waduk Jatibarang, Semarang ditargetkan bias  selesai sekitar Oktober 2013 atau lebih cepat dari jadwal kontrak 8 Januari 2014.  "Dalam rangka mendukung MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia), kami bertekad bisa mempercepat sekitar 4-5 bulan dari jadwal," kata Kepala Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS),  Pemali Juana di Jakarta, Senin.

Lebih jauh Pemali menambahkan proyek senilai Rp559,955 miliar itu sepenuhnya dibiayai dari loan JICA Jepang dan dikerjakan oleh 100% kontraktor nasional.  "Kapasitas bendungnya mencapai 20 juta meter kubik yang dihasilkan dari Kali Kreo dengan kapasitas 230 meter per detik, ketika banjir," tambahnya

Pemali menilai target itu sangat dimungkinkan karena realisasi fisik hingga saat ini sudah 37%  dan anggaran terserap mencapai Rp244 miliar.  Manfaat strategis jika waduk itu selesai, katanya, akan mampu menyediakan air baku untuk keperluan Kota Semarang Barat sebesar 1.050 meter kubik per detik.  "Jadi, membantu Semarang Barat terbebas dari percepatan rob akibat pemanfaatan air tanah yang menyebabkan turunnya permukaan tanah," terangnya

Tidak hanya itu, lanjut Pemali lagi, keberadaan waduk itu sekaligus membantu konservasi dan populasi monyet ekor panjang di sekitar tempat wisata, Gua Kreo.  "Kami akan membuat jalan koneksi dari waduk ke Gua Kreo," tukasnya

Terkait dengan percepatan pembangunan proyek itu, dia menjelaskan, hal itu akan diupayakan penggenangan waduk bertepatan di awal musim hujan 2013.  "Jika tidak, maka kami akan menunggu untuk penggenangan waduk pada musim hujan 2014," ucapnya

Selain itu, ucapnya, pekerjaan pemadatan pondasi tubuh bendungan akan dilakukan pada musim kering tahun ini.  "Targetnya sebelum Juli harus selesai," katanya.

Manfaat lain dari waduk ini, tambahnya, adalah potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air mikro hidro sebesar 1,5 Mega Watt.  "Soal listrik ini sampai saat ini masih dalam proses negosiasi dengan para pihak," paparnya

Waduk Jatibarang, kontraknya ditandatangani 15 Oktober 2009 dan merupakan bagian dari proyek sumber daya air Kementerian PU di Semarang dan sekitarnya senilai Rp1,6 triliun.  "Total anggarannya memang berasal dari pinjaman Jepang via JICA," tandasnya

Khusus Waduk Jatibarang digagas setelah adanya banjir pada 1990-an yang menewaskan puluhan orang di Semarang Barat waktu itu.  

 

Sebelumnya, pada Agustus 2011, Waduk Jatibarang senilai Rp1,6 triliun segera memasuki tahap konstruksi, menyusul rampungnya pembangunan terowongan pengelak untuk mengalihkan aliran air Sungai Kreo selama pekerjaan konstruksi.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan secara keseluruhan progress pembangunan Waduk Jatibarang kini mencapai 26,36%, yang terdiri atas pembangunan terowongan pengelak selesai 100%, bangunan pelimpah (spill way) 30%, jalan sementara 60% dan gedung kantor sementara 100%. **cahyo

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…