Buntut Suku Bunga Rendah - Minat Investasi Pasar Modal Terkerek Naik

NERACA

Denpasar – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Denpasar, Bali mengakui optimistis tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia yang rendah akan mendorong pertumbuhan investor di pasar modal.“Tingkat suku bunga acuan atau BI seven days reverse repo rate yang rendah sebesar 4,25% membuat investasi di pasar modal di daerah itu makin menjanjikan,”kata Kepala Perwakilan BEI Denpasar, Agus Andiyasa di Denpasar, Selasa (30/1).

Dengan suku bunga yang rendah itu, instrumen investasi seperti tabungan dan deposito saat ini tidak memberikan imbal hasil sebesar investasi di pasar modal. Hal itu, katanya, membuat masyarakat mulai menggeser cara berinvestasi ke pasar modal karena terbukti jumlah investor yang meningkat hingga 26% selama 2017 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.”Masyarakat atau investor akan memindahkan uangnya ke instrumen investasi yang memberikan 'return' (imbal hasil) yang lebih tinggi," ungkapnya.

BEI Denpasar mencatat selama 2017 jumlah investor pasar modal di Bali mencapai 10.729 atau naik dibandingkan dengan pada 2016 mencapai 8.499 investor. Berdasarkan jumlah rekening efek (SRE) selama 2017, rekening meningkat dari sebelumnya 10.158 rekening menjadi 12.643 rekening.

Selain karena didorong suku bunga acuan yang rendah, katadia, optimisme melonjaknya investor pasar modal tahun ini, juga karena pertumbuhan fundamental ekonomi makin bagus sehingga investor lebih yakin berivestasi di pasar modal. Untuk menjadi investor di pasar modal, lanjut Agus, kini tidak terlalu rumit karena hanya dengan modal minimal mulai Rp100 ribu, investor sudah memiliki saham suatu perusahaan yang melantai di bursa.

Mengingat minimum modal yang efisien, banyak investor kini berasal dari kalangan mahasiswa sehingga diharapkan dapat mendorong literasi dan inklusi keuangan,”Generasi muda juga menjadi salah satu target kami. Oleh karena itu kami akan gencar dalam melakukan sosialisasi dan edukasi," ucapnya.

Berdasarkan latar belakang profesi, jumlah investor pasar modal tertinggi dari pegawai swasta kemudian disusul pelajar, pegawai negeri, pensiunan, guru TNI/Polri, hingga ibu rumah tangga. (ant/bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…