Cegah Bayi Gizi Buruk di Hari Gizi Nasional

Memperingati Hari Gizi Nasional dan waspada gizi buruk, ada beberapa hal yang perlu dicermati para ibu. Gizi buruk bukan hanya perkara kekurangan makanan saja. Buruknya gizi ternyata dipengaruhi rendahnya asupan nutrisi termasuk vitamin, mineral, dan zat esensial lain yang masuk ke dalam tubuh. Pemenuhan gizi untuk mencegah gizi buruk pada anak ini harus dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupannya."Seribu hari pertama kehidupan ini sangat penting bagi perkembangan otak. Semua ditentukan pada tahap ini," kata Dokter Nutrisi Anak Damayanti Rusli Sjarif.

Hanya saja 1.000 hari pertama untuk mencegah bayi gizi buruk ini bukan dihitung setelah si bayi lahir, melainkan sejak masih dalam kandungan. Lalu bagaimana langkah mencegah bayi lahir dengan gizi buruk? Dalam rangka hari gizi nasional, berikut merupakan kiat mencegah gizi buruk sejak 1.000 hari pertama kehidupan bayi.

Asupan makanan bergizi

Mencegah gizi buruk bukan hanya harus dilakukan langsung ke bayi. Para ibu (khususnya yang sedang hamil dan masih menyusui) harus memakan makanan yang bergizi untuk dirinya dan jabang bayi. Makanan yang termasuk dalam makanan bergizi adalah makanan yang terdiri dari karbohidrat kompleks, protein, lemak, dan serat.

Mengontrol kandungan

Damayanti menyarankan agar orang tua rutin mengecek kandungan ke bidan atau dokter. Menurut dokter Damayanti yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia ini (IDAI), malnutrisi bukan hanya dari asupan ibu tapi ada faktor lain. "Penyebab anak lahirnya kecil bukan hanya makan ibu, tapi bisa jadi karena plasenta, genetatif dan sebagainya. Hal ini mesti diperiksa supaya bisa diambil tindakan sedini mungkin," ucap Damayanti.

ASI dan MPASI

Asupan utama bagi bayi adalah Air Susu Ibu atau ASI yang eksklusif. Damayanti tidak menganjurkan pemberian susu formula karena tak ada satupun yang bisa menandingi ASI. "ASI itu penting, dibandingkan susu formula manapun, ASI pasti unggul," ujar Damayanti.

ASI ini baru bisa ditambahkan dengan makanan lain setelah anak berusia lebih dari enam bulan dan siap menerima makanan pendamping ASI. Menurut Damayanti, MPASI haruslah makanan yang banyak mengandung zat besi dan protein seperti hati ayam, bebek atau angsa.

Periksa berat dan tinggi badan anak

Timbanglah berat dan tinggi badan anak ke puskesmas atau rumah sakit secara rutin. Menurut Damayanti, anak yang kekurangan gizi bakal terlihat pada usia tiga bulan. Pada usia itu, berat dan tinggi badannya cenderung tidak bertambah. Jangan sungkan untuk segera pergi ke puskemas atau rumah sakit agar diberi tindakan yang tepat."Konsultasikan dengan ahli untuk pengukuran yang tepat karena sudah ada grafiknya," ujar Damayanti. Nantinya, petugas kesehatan akan memberikan rekomendasi penanganan yang sesuai dengan kondisi anak dan ibu.

Di sisi lain gizi buruk masih menghantui anak-anak Indonesia. Kejadian di Asmat, Papua dan Kendari, Sulawesi Tenggara merupakan sedikit di antara banyak anak-anak Indonesia yang menderita gizi buruk. Menurut Profesor dan Ahli Gizi IPB Dodik Iriawan, gizi buruk atau malnutrisi bukan hanya sekadar kekurangan gizi tapi juga meliputi kelebihan berat badan (obesitas) dan tubuh pendek (stunting). Data Kementerian Kesehatan pada November 2017 menunjukkan 14,8 persen bayi di bawah dua tahun menderita gizi buruk dan bayi bawah lima tahun sebanyak 17,8 persen.

Dodik menyayangkan kondisi gizi buruk di Indonesia karena sebenarnya gizi buruk bisa diatasi dengan pemberian gizi yang seimbang."Gizi seimbang merupakan konsep nutrisi yang masuk pas, tidak kurang sehingga menyebabkan kurus dan stunting serta tidak berlebihan sehingga menyebabkan obesitas," kata Dodik .

Gizi seimbang bisa dicapai dengan memberikan nutrisi dan memperhatikan asupan anak-anak. Hanya saja tak dimungkiri kalau anak di usia 2-5 tahun memang memiliki masalah dengan makanan. Ketika mereka sulit makan, asupan gizi seimbang juga sulit untuk dicapai.Berikut merupakan rekomendasi asupan gizi seimbang untuk anak usia 2-5 tahun.

Dodik menganjurkan agar balita mengonsumsi makanan dengan densitas gizi yang tinggi seperi karbohidrat kompleks, protein hewani, sayuran, dan buah-buahan. Dalam sehari, untuk balita usia 2-3 tahun dianjurkan makan karbohidrat sebanyak tiga porsi, sayuran 1,5 porsi, buah tiga porsi, lauk nabati satu porsi, lauk hewani satu porsi, susu satu gelas, dan satu sendok teh minyak, serta satu sendok makan gula.

 

BERITA TERKAIT

Saat Perjalanan Mudik - Pembesaran Prostat Tak Dianjurkan Konsumsi Minum Manis

Mudik sehat, aman dan nyaman tidak hanya disiapkan dari infrastruktur jalan tetapi juga perlu diperhatikan kesiapan dan kesehatan para pemudik.…

Mengenal dan Deteksi Awal Penyakit Papiledema

Terbatasnya penglihatan dan bahkan nyaris buta yang diderita mantan kiper Timnas Kurnia Mega diketahui karena mengidap penyakit papiledema sejak 2017…

Jaga Kesehatan Saat Mudik, Simak Tipsnya

  Mudik menjadi budaya yang dilakukan orang Indonesia seusai sebulan berpuasa selama Ramadan. Namun, perjalanan jauh sering kali memengaruhi kesehatan…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Saat Perjalanan Mudik - Pembesaran Prostat Tak Dianjurkan Konsumsi Minum Manis

Mudik sehat, aman dan nyaman tidak hanya disiapkan dari infrastruktur jalan tetapi juga perlu diperhatikan kesiapan dan kesehatan para pemudik.…

Mengenal dan Deteksi Awal Penyakit Papiledema

Terbatasnya penglihatan dan bahkan nyaris buta yang diderita mantan kiper Timnas Kurnia Mega diketahui karena mengidap penyakit papiledema sejak 2017…

Jaga Kesehatan Saat Mudik, Simak Tipsnya

  Mudik menjadi budaya yang dilakukan orang Indonesia seusai sebulan berpuasa selama Ramadan. Namun, perjalanan jauh sering kali memengaruhi kesehatan…