Dihantui Banyak Risiko - SCG Bukukan Pendapatan US$ 839 Juta

NERACA

Jakarta – Kendatipun pasar semen di tahun lalu masih mengalami oversuplai sehingga menekan pertumbuhan bisnis sebagian produsen semen, namun kondisi tersebut tidak terpengaruh dengan pencapaian kinerja produsen semen asal Thailand, yaitu SCG di Indonesia.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, perseroan mengungkapkan, pendapatan penjualan SCG di pasar Indonesia pada Q4/2017 mencapai Rp 3.039 miliar (US$ 226 Juta) yang mencakup penjualan di Indonesia dan impor dari operasi Thailand. Ini merupakan peningkatan 14% YoY terutama dari bahan kimia dan bisnis kemasan SCG. Sedangkan, pendapatan penjualan pada 2017 tercatat Rp 11.159 miliar (US$ 839 juta). “Hasil Kinerja SCG 2017 dianggap memuaskan, meskipun menghadapi berbagai persaingan yang meningkat baik di dalam negeri maupun di beberapa wilayah, meningkatnya biaya bahan baku serta menguatnya mata uang Baht yang mempengaruhi bisnis,”kata Roongrote Rangsiyopash, Presiden dan CEO SCG.

Namun erkat kenaikan harga bahan kimia, kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam beberapa aspek, dan perluasan bisnis layanan dan solusi – seperti logistik yang melayani kebutuhan pelanggan dengan teliti dan tepat waktu–SCG telah berhasil mempertahankan standar operasi bisnisnya, dan di saat yang bersamaan juga melayani pelanggan dengan lebih efisien.

Tahun ini, lanjut Roongrote, bisnis semen diprediksi menghadirkan berbagai risiko seperti meningkatnya biaya bahan baku untuk bahan kimia dan kemasan, biaya energi yang lebih tinggi, penguatan mata uang Baht, serta persaingan yang ketat di kawasan ini terutama untuk industri semen. Untuk mengurangi dan mempersiapkan diri terhadap berbagai risiko tersebut, SCG akan terus mengembangkan bisnis layanan dan solusinya, serta memanfaatkan teknologi otomasi dan robotika untuk memaksimalkan efisiensi bisnis

Perseroan juga mengungkapkan, meningkatnya permintaan semen karena percepatan beberapa proyek strategis infrastruktur nasional sangat menguntungkan bagi pertumbuhan bisnis bahan bangunan SCG di Indonesia, dimana SCG menawarkan berbagai macam produk berbasis semen seperti beton siap pakai, pipa beton & beton pracetak (pre-cast), dan  bata ringan.

Selain itu, SCG juga telah berinvestasi di berbagai perusahaan startup yang berfokus pada bisnis digital dan logistik untuk memungkinkan pelanggan dapat memiliki akses pada truk pengiriman SCG Logistics melalui platform digital yang dapat juga menghadirkan layanan yang lebih mudah dan lebih cepat. Saat ini, ada lebih dari 7.000 truk di seluruh wilayah ASEAN.

Asal tahu saja, tahun lalu perusahaan telah menginvestasikan lebih dari Rp 1.637 miliar (US$ 123 juta) dalam penelitian dan inovasi, mencakup sekitar 0,9% dari total pendapatan penjualan. Penjualan produk HVA pada 2017 mencapai Rp 68.769 miliar (US$ 5.172 juta), sekitar 39% dari total pendapatan penjualan.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…