Cari Investor Strategis - GMF Bakal Lepas 2,33 Miliar Saham Baru

NERACA

Jakarta – Selain sibuk ekspansi ke luar negeri, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) juga disibukkan untuk mencari investor strategis dalam mendanai pengembangan bisnisnya. Anak usaha dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) ini akan melakukan penambahan modal perusahaan terbuka tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement. Oleh karena itu, perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 2,33 miliar saham.

Harga pelaksanaan private placement PT Garuda Maintenance Facility Tbk adalah sekurang-kurangnya Rp 336 per saham. Harga tersebut ikuti harga rata-rata harga penutupan perdagangan saham dari 19 Desember 2017-25 Januari 2018. Jadi total dana yang akan diraup sekitar Rp 785,47 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan mengharapkan investor strategis yang bisa diajak kerjasama memiliki kriteria antara lain kekuatan modal, punya kapasitas dan kemampuan di bidang maintenance, repair dan overhaul (MRO) untuk selanjutnya dapat melakukan sharing atau transfer knowledge, membawa pasar baru bagi perseroan dan memberikan pengaruh positif bagi merek perseroan.

PT Garuda Maintenance Facility Tbk akan pakai dana hasil private placement sekitar 60% untuk investasi perseroan dengan meningkatkan kapabilitas dan kapasitas di line maintenance dan repair and overhaul (MRO), berupa pembelian aset tetap. Selain itu sekitar 40% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan.

Sebelum melakukan aksi korporasi, pemegang saham Perseroan antara lain PT Garuda Indonesia Tbk sekitar 89,10%, PT Aero Wisata sebesar 0,90%, masyarakat sekitar 10%. Untuk melakukan aksi korporasi tersebut, PT Garuda Maintenance Facility Tbk akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tbk (RUPSLB) pada 6 Maret 2018.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat pekan kemarin, saham PT Garuda Maintenance Facility Tbk stagnan di posisi Rp 362 per saham. Total frekuensi perdagangan saham Rp 1,1 miliar. Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar US$ 127 juta atau merupakan belanja modal yang terbesar yang pernah dianggarkan.

VP Corporate Secretary GMF, Mohamad Arif Faisal pernah bilang, nantinya belanja modal tersebut bakal dipakai untuk melakukan akuisisi dan joint venture. Meski enggan menjelaskan rencana bisnis tersebut, Arif menyebut ada beberapa perusahaan yang ingin bekerja sama dengan GMFI dari beberapa global footprint. Lanjut Arif, sejumlah pemrintah juga mulai melirik kerja sama dengan GMFI. Bahkan, Arif bilang, ada pendekatan yang berasal dari pemerintah daerah di wilayah Korea Selatan.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…