Kuras Kocek Rp 491,25 Miliar - Sapta Adhikari Tambah Porsi Saham di TOWR

NERACA

Jakarta - PT Sapta Adhikari Investama menambah kepemilikannya di PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Perusahaan membeli 125 juta saham pada 19 Januari 2018, dengan harga pembelian Rp 3.930 per saham. Artinya, Sapta Adhikari merogoh kocek sebesar Rp 491,25 miliar untuk menambah kepemilikannya di TOWR. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata Agus Santoso Suwanto, Direktur Utama PT Sapta Adhikari Investama, sebelumnya perusahaan menguasai 48,81% saham TOWR atau setara dengan 4,97 miliar saham.  Setelah transaksi pembelian tersebut, kini pihaknya menggenggam 50,03% atau setara 5,1 miliar saham.”Tujuan transaksi, investasi. Status kepemilikan saham langsung," ujarnya.

Sebagai informasi, tahun ini TOWR optimis mampu meningkatkan kinerja keuangan. Menurut Kresna Hutabarat, analis Mandiri Sekuritas dalam riset 7 Desember 2017 kemarin menyebutkan, optimisme pertumbuhan kinerja keuangan TOWR berdasarkan pencapaian yang telah diraih perseroah yakni kerjasama dengan sejumlah emiten telekomunikasi sejak kuartal keempat tahun lalu. Salah satu mitranya adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). TOWR mendapat pesanan 200 menara baru dari TLKM, setelah emiten itu berhasil memenangkan lelang spektrum frekuensi 2,3 GHz pada Oktober 2017 lalu.

TOWR pun ekspansif dan berencana mengakuisisi sejumlah perusahaan menara. Aset menara yang dibidik perusahaan Grup Djarum itu antara lain milik PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR), PT Komet Infra Nusantara. Reza Priyambada, analis Binaartha Parama Sekuritas, menyambut positif langkah TOWR. Ke depan, kinerja emiten ini bergantung dari seberapa besar minat perusahaan telekomunikasi terhadap jasa yang mereka tawarkan.

Rencana akuisisi TOWR, Reza juga menilai akan berdampak pada peningkatan pangsa pasar mereka. Pasalnya, aksi korporasi tersebut akan berimbas pada kenaikan pendapatan dan laba bersihnya. Hanya soal akuisisi, Reza mengingatkan, agar TOWR melihat kembali fundamental perusahaan yang dibidik, terutama terkait dengan utang dan beban usaha. Dengan begitu, hasil akuisisi tidak menghambat kinerja TOWR.

TOWR membidik target pertumbuhan pendapatan tahun ini cenderung konservatif. Alasannya, pertumbuhannya mengikuti tren pertumbuhan industri telekomunikasi yang menjadi kliennya. Dimana minimal seperti rata-rata pertumbuhan industri, kisaran 5%–9%.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…