Lelang Sukuk Serap Rp8,63 triliun

 

 

NERACA

 

Jakarta - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp8,63 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara pada Selasa (23/1) dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp27,9 triliun. Keterangan pers tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Rabu (24/1), menyebutkan jumlah dana diserap Rp13 triliun itu berasal dari seri SPNS10072018, PBS016, PBS002, PBS017, PBS012, dan PBS004.

Jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS1007018 mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,34844 persen dan imbalan secara diskonto. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 10 Juli 2018 sebesar Rp14,72 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 4,28125 persen dan tertinggi 4,93750 persen.

Jumlah dimenangkan untuk seri PBS016 sebesar Rp2,97 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,6 persen dan tingkat imbalan 6,25 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Maret 2020 ini mencapai Rp6,061 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,43750 persen dan tertinggi 5,81250 persen.

Untuk seri PBS002, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,04 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,83965 persen dan tingkat imbalan 5,45 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Januari 2022 ini mencapai Rp1,685 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 5,78125 persen dan tertinggi 6,0625 persen.

Untuk seri PBS017, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,56 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,33951 persen dan tingkat imbalan 6,125 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025 ini mencapai Rp0,9365 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,21875 persen dan tertinggi 6,5 persen.

Untuk seri PBS004, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,06 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,31064 persen dan tingkat imbalan 6,1 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037 ini mencapai Rp2,797 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,03125 persen dan tertinggi 7,5 persen.

Pemerintah tidak memenangkan penawaran yang masuk untuk seri PBS012, meski total penawaran mencapai Rp1,7837 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,90625 persen dan tertinggi 7,43750 persen. Sebelumnya, dalam lelang SBSN pada Selasa (9/1), pemerintah berhasil menyerap dana sebesar Rp13 triliun dari lelang enam seri SBSN dengan total penawaran masuk sebesar Rp32,2 triliun.

 

BERITA TERKAIT

Survei BI : Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Triwulan I/2024

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kinerja kegiatan dunia usaha…

BRI Catat Setoran Tunai Lewat ATM Meningkat 24,5%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat setoran tunai melalui ATM bank tersebut meningkat sebesar 24,5 persen…

Bank DKI Jadi Penyumbang Deviden Terbesar ke Pemprov

    NERACA Jakarta – Bank DKI menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta sepanjang…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Survei BI : Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Triwulan I/2024

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kinerja kegiatan dunia usaha…

BRI Catat Setoran Tunai Lewat ATM Meningkat 24,5%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat setoran tunai melalui ATM bank tersebut meningkat sebesar 24,5 persen…

Bank DKI Jadi Penyumbang Deviden Terbesar ke Pemprov

    NERACA Jakarta – Bank DKI menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta sepanjang…