Profit Taking Tahan Pencapaian Rekor IHSG

NERACA

Jakarta – Dua hari berturut-turut mencetak rekor, laju indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya kembali terkoreksi 19,84 poin seiring dengan aksi ambil untung oleh investor memanfaatkan kenaikan saham sebelumnya. IHSG BEI pada perdagangan Rabu (24/1) sore ditutup melemah 19,84 poin atau 0,29% menjadi 6.615,49, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 7,91 poin (0,69%) menjadi 1.124,27.

Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan bahwa penguatan saham-saham sebelumnya memicu investor untuk melakukan ambil untung sehingga membuat pergerakan IHSG cenderung berbalik arah ke area pelemahan.”Aksi jual saham, terutama asing menjadi salah satu faktor penahan bagi laju IHSG untuk kembali menguat," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" di pasar saham domestik sebesar Rp322 miliar pada Rabu (24/1). Dia mengatakan bahwa meski sentimen di dalam negeri cukup positif, namun investor diharapkan tetap waspada dan melakukan akumulasi secara selektif. Saat ini, IHSG cenderung sedang berada dalam area konsolidasi.

Sementara analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan bahwa pergerakan IHSG tertahan setelah kenaikan cukup tinggi pada perdagangan sebelumnya (Selasa, 23/1), namun peluang untuk kembali menguat cukup terbuka menyusul ekspektasi positif investor terhadap kinerja emiten tahun buku 2017.”Data kinerja emiten 2017 diperkirakan cukup baik dan mampu menjadi salah satu faktor pendorong bagi IHSG untuk kembali terdorong naik," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa minat investasi di pasar modal juga masih cukup tinggi seiring seiring dengan kuatnya fundamental perekonomian Indonesia pada tahun ini seiring dengan neraca keuangan negara yang sehat. Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 471.759 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,394 miliar lembar saham senilai Rp12,102 triliun. Sebanyak 183 saham naik, 168 saham menurun, dan 125 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei ditutup turun 183,37 poin (0,76%) ke 23.940,78, indeks Hang Seng menguat 27,99 poin (0,09%) ke 32.958,69 dan Straits Times menguat 17,16 poin (0,48%) ke posisi 3.609,24. Sementara pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat 0,42 poin atau 0,01% menjadi 6.635,75, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,10 poin (0,01%) menjadi 1.132,29.

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere mengatakan bahwa sentimen positif dari Komite Kebijakan Sistem Keuangan (KKSK) yang optimis kondisi stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan tetap terkendali menjadi salah satu faktor yang menjaga pergerakan IHSG.”Pertumbuhan ekonomi tahun 2018 diyakini akan lebih baik dan stabilitas makroekonomi tetap terjaga," katanya.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…