NERACA

Bengkulu – Dalam rangka meningkatkan minat investasi dan edukasi pasar modal, kehadiran galeri investasi di kampus dirasakan sangat memberikan banyak manfaat dan membantu para investor pemula. Oleh karena itu, penetrasi galeri investasi yang diinisiasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perusahaan sekuritas terus dilakukan.

Pada pekan ini, BEI kembali meresmikan satu galeri investasi syariah (GIS) di Provinsi Bengkulu, galeri ini dipercayakan pengelolaannya kepada STAIN Curup, Kabupaten Rejang Lebong. Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu, Bayu Saputra Ramadhan menyebutkan, galeri investasi syariah BEI STAIN Curup ini menjadi galeri BEI yang ke-331 se Indonesia.”Untuk Provinsi Bengkulu, menjadi yang ke lima dan sebelumnya perguruan tinggi lain seperti Universitas Bengkulu, IAIN Bengkulu juga sudah memiliki galeri investasi,"ujarnya di Bengkulu, kemarin.

Pendirian galeri investasi, kata dia, tujuan utamanya tentu mengenalkan dan mendekatkan investor dengan pasar modal. Para pemodal ini tidak harus masyarakat yang berdomisili di ibu kota provinsi semata. Oleh karena itu mendirikan galeri investasi di kabupaten-kabupaten juga dianggap penting. Maka untuk merealisasikan hal ini, perguruan tinggi setempat dinilai tepat sebagai pengelolanya.”Dengan galeri investasi ini kita juga mencoba mengenalkan pasar modal kepada mahasiswa, pemerintah daerah, instansi, asosiasi profesi, dan masyarakat secara umum," kata dia lagi.
Selain mendekatkan pemodal, pendirian GIS ini juga disebabkan karena tingkat literasi dan inklusi tentang produk investasi yang legal di masyarakat masih rendah.”Dengan adanya GIS ini, kita berharap literasi masyarakat tentang pasar modal dan investasi menjadi lebih baik, sehingga tidak mudah tertipu investasi bodong," ujarnya.

Sebagai informasi, BEI menargetkan pada tahun ini akan menambah dua kali lipat jumlah galeri investasi syariah guna meningkatkan literasi pasar modal syariah di kalangan masyarakat.”Tahun ini, sekarang yang diresmikan ini, yang ke-40. Tahun depan, dua kali lipat jadi 80 galeri, bahkan kalau mungkin lebih," kata Kepala Divisi Pengembangan Wilayah BEI, Harry Prasetyo.

Menurut dia, BEI mempunyai komitmen yang kuat dalam mendukung pengembangan industri keuangan syariah di Indonesia. Tahun ini, BEI mendapat penghargaan dari Global Islamic Finance Award (GIFA)."Dan sudah dua kali BEI mendapatkan penghargaan ini secara berturut-turut. Ini menunjukkan bahwa komitmen untuk mengembangkan industri syariah tetap konsisten,”ujarnya.

Dia melanjutkan, dengan menambah galeri investasi syariah di berbagai kota dan lokasi, diharapkan pula akan meningkatkan literasi tentang pasar modal syariah. Saat ini, lanjutnya, di Kalbar angka literasi pasar modal syariah hanya 3,5%. Artinya dalam 100 orang, hanya empat orang saja yang paham tentang pasar modal syariah. (ant/bani)