WIKA Rilis Komodo Bond Rp 5,4 Triliun

NERACA

Jakarta – Laku kerasnya penjualan Komodo Bond yang dirilis PT Jasa Marga (Persero) Tbk di pasar luar negeri, mendorong beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya juga ikut tertarik menerbitkan Komodo Bond. Hal inilah yang dilakukan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang telah menetapkan besaran komodo bond.

Surat utang berdenominasi rupiah itu diterbitkan maksimum sebesar Rp 5,4 triliun. Besarannya setara dengan US$ 405,46 juta dengan kurs Rp 13.318 per dollar Amerika Serikat (AS). Pada 22 Januari 2018, WIKA juga telah menandatangani purchase agreement dengan BNP Paribas, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Mandiri Sekurities Pte Ltd, dan MUFG Securities Asia Ltd. Mereka bertindak selaku para pembeli awal atau initial puchasers.

Surat utang ini ditawarkan di luar wilayah Indonesia sesuai dengan Regulation S dan Rule 144A dalam United States Securities Act of 1933.”Sembilan hari setelah penetepan harga, Wijaya Karya akan melakukan settlement surat utang dan menandatangani suatu indenture dengan Bank New York Mellon, selaku trustee,” kata Puji Haryadi, Pgs Sekretaris Perusahaan WIKA, dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Hasil perolehan penerbitan surat utang akan digunakan antara lain untuk pembiayaan ulang alias refinancing atas utang-utang tertentu dari perusahaan, membiayai modal, dan modal kerja. Sekedar infromasi, Komodo Bond yang diterbitkan Jasa Marga dan dicatatkan di London Stock Exhange mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga empat kali. Komodo bond yang diterbitkan dengan jangka waktu tiga tahun memiliki nilai sebesar Rp4 triliun atau setara US$ 295,7 juta, dengan kupon 7,5%.

Selain Jasa Marga yang sudah menerbitkan Komodo Bond ada juga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Desmon Silitonga, analis Capital Asset Management pernah mengatakan, potensi Komodo Bond PLN yang diperkirakan senilai Rp 10 triliun hingga Rp 20 triliun ini bisa diserap pasar. Menurutnya, saat ini investor global memang sedang mencari obligasi korporasi dari negara lain dengan prospek bisnis yang positif dan kupon yang menarik.

Keunggulan dari Komodo Bond, obligasi ini tidak memiliki risiko kurs karena diterbitkan dalam denominasi rupiah. PLN sebelumnya telah sering menerbitkan obligasi. Menurut Desmon, prospek Komodo Bond ini bisa terserap investor yang pernah membeli obligasi keluaran PLN sebelumnya.  Secara fundamental, arus keuangan PLN sempat terbeban. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati  pernah mencermati prospek kemampuan PLN dalam membayar utang yang menguras kas PLN.

Desmon mengatakan, meski beberapa tahun terakhir PLN mengalami kesulitan  arus keuangan, namun ke depan, perusahaan pelat merah ini bisa mengatasi masalah tersebut. Proyeksi Desmon, Komodo Bond milik PLN bisa menarik investor dan berprospek positif didukung beberapa faktor. Pertama, aset yang dimiliki PLN jika direvaluasi nilainya bisa lebih tinggi dari kondisi saat ini. "Aset PLN seperti tanah kalau direvaluasi nilai aset tersebut bisa lebih tinggi dari sebelumnya, berdasarkan aset yang besar tersebut ini jadi indikator penilaian investor seperti apa sebenarnya tingkat kesehatan keuangan PLN," paparnya.

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…