KABUPATEN TANGERANG
BPP Soroti Lahan 274,5 Hektare Jadi Pemukiman
NERACA
Tangerang - Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten menyoroti terdapat sekitar 274,5 hektare lahan persawahan produktif berubah menjadi areal pemukiman penduduk sehingga berpengaruh terhadap ketahanan pangan lokal.
"Ini terjadi sejak satu tahun terakhir ini, penyusutan areal persawahan yang tersebar pada empat kecamatan," kata Ketua Koordinator BPP Sepatan, Anwar di Tangerang, sebagaimana dikutip Antara, kemarin.
Anwar mengatakan semula lahan pertanian produktif mengunakan air dari irigasi setempat seluas 6.014,5 hektare, tapi belakangan ini terus berkurang menjadi 5.740 hektare. Menurut dia, lahan yang mengalami penyusutan tersebut tersebar di Kecamatan Sepatan, Sukadiri, Pakuhaji dan Kecamatan Sepatan Timur.
Dia mengatakan pengurangan lahan produktif itu akibat pemilik menjual kepada pihaknya lain untuk beraegai keperluan."Setelah didata kembali maka tanah sawah telah berubah fungsi menjadi pemukiman penduduk dan areal pergudangan," kata dia.
Pihaknya tidak dapat melarang warga yang menjual tanah persawahan produktif dengan harga yang mengiurkan karena merupakan hak mereka. Dia menambahkan sejak setahun terakhir ini hasil panen yang diraih petani setiap hektare hanya menghasilkan gabah kering punggut sebesar 5,2 ton.
Dari hasil pendataan terbaru, bahwa ada juga petani yang hanya panen tiap hektare sebesar 4,8 ton, ini disebabkan kendala pengiriman air melalui saluran irigasi. Bahkan pihaknya telah mengajukan perbaikan saluran irigasi kepada instansi terkait seperti Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBM-SDA) Pemkab Tangerang, tapi belum juga ada realisasi.
Sebelumnya, wilayah ini hanya mampu menyediakan beras lokal dalam setahun sebanyak 218.000 ton untuk kebutuhan penduduk setempat berjumlah 3,4 juta jiwa. Namun kebutuhan beras bagi penduduk yang tersebar pada 29 kecamatan lebih dari 400.000 ton, sementara persediaan dalam jumlah terbatas. Ant
NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…
NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…
NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…
NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…
NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…
NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…