Alasan Warga Tolak Becak, Bikin Macet dan Dikayuh Manusia

Sejumlah warga di Jakarta tidak setuju dengan rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk melegalkan pengoperasian becak di kawasan Jakarta."Jelas tidak setuju. Karena becak itu kadang semaunya, rata-rata mereka kan tidak berpendidikan, jadi pemahamannya lain. Meski sudah dibuat aturan, nanti pasti mereka melanggar juga. Malah kadang galakan tukang becak. Waktu itu motor saya pernah ditabrak, sudah jelas yang salah dia malah dia yang lebih marah dari saya," kata Amin, warga di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.

Warga lainnya, Hotlas Mora menilai pengoperasian becak kembali sangat tidak manusiawi. Pasalnya becak itu digerakkan dengan tenaga manusia. "Sekarang bukan zamannya lagi becak. Kalau saya tidak setuju dengan ide tersebut. Karena seperti balik lagi ke zaman kolonial. Becak kan digerakkan dengan tenaga manusia, kasihan juga sama tukang becak yang sudah tua," ujar Hotlas.

Hotlas berpendapat, lebih baik Anies memberikan pekerjaan lain untuk para tukang becak daripada harus mengoperasikan lagi becak, terutama dengan alasan untuk wisata."Menurut saya, lebih baik para tukang becak diberi pekerjaan lain, misal tukang sapu jalan atau lainnya. Karena penghasilan becak sendiri berapa? apa penghasilannya cukup dengan biaya hidup sekarang ini?" kata Hotlas.

Sependapat dengan Amin dan Hotlas, Kiko juga kurang setuju dengan rencana itu. Dia menilai dengan beroperasinya lagi becak hanya akan menimbulkan kemacetan dan menambah semrawut jalan."Kurang setuju, karena nanti akan membuat jalan macet. Bukan hanya akibat becak yang melaju di jalanan, tapi juga jalan pasti akan sempit karena banyaknya becak yang mangkal," ujar Kiko.

Kiko berharap, bila memang keputusan pengoperasian di kawasan Jakarta tetap terlaksana, jangan diadakan becak terlalu banyak. "Kalau memang tetap dilaksanakan kebijakan itu, harapan saya becak jangan terlalu banyak, sudah yang ada saja jangan ditambah. Kalau pun dioperasikan di kampung-kampung, harus jelas yang dimaksud jalan perkampungan seperti apa? Apakah bisa dipastikan tidak akan melaju di jalan raya sementara aksesibilitas ke lokasi bisa jadi mengharuskan melalui jalan raya," ujar Kiko.

BERITA TERKAIT

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Wisata Indonesia

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…